POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Polrestabes Bandung mengungkap 25 kasus kejahatan dalam sepekan. Dari jumlah kasus itu, ada 28 pelaku kejahatan yang diamankan, tiga orang di antaranya ditembak.
Adapun kasus yang berhasil diungkap diantaranya pencurian disertai pemberatan (curat) tujuh tersangka, pencurian disertai kekerasan (curas) delapan tersangka, pencurian kendaraan motor (curanmor) dan mobil sembilan tersangka.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema mengungkapkan, modus para pelaku tindak pidana pencurian kerap melakukan aksinya dengan penodongan dan perampasan. Tak hanya pencurian, polisi juga berhasil mengungkap 4 kasus pembunuhan yang terjadi. Pada kasus yang diungkap, 4 orang dijadikan tersangka kasus pembunuhan.
“Barang bukti yang diamankan diantaranya belasan motor, satu mobil, berbagai ponsel hasil curian dan beberapa senjata tajam. Tiga pelaku diantaranya kita berikan tindakan tegas dan terukur, karena melawan dan mencoba kabur saat diamankan,” ujar dia di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, akhir pekan lalu.
Sita 34 Jerigen Tuak
Satreskrim Polrestabes Bandung pun berhasil menyita 34 jerigen di Jalan Kebon Kalapa, Kota Bandung. Puluhan jerigen tuak tersebut, diketahui bakal diedarkan di beberapa wilayah Kota Bandung dan daerah-daerah di Jawa Barat.
“Anggota tim dari Resmob tengah lakukan patroli C3, kemudian mencurigai adanya kendaraan mobil pick up yang mencurigai. Saat dilakukan pemeriksaan didapati adanya minuman keras jenis tuak,” kata Irman.
Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap pemilik sekaligus supir kendaraan pick up yang turut diamankan, diketahui tuak tersebut didapati dari wilayah Cianjur. Total minuman tuak yang diamankan, yakni sebanyak 1020 liter.
“Supir atas nama inisial TL kita juga amankan untuk dimintai keterangan guna penyidikan lebih lanjut,” katanya.
Irman mengatakan salah satu sasaran patroli C3 (curat, curas, curanmor) yang tengah terus dilakukan jajarannya yakni selain menindak para pelaku kejahatan, juga untuk merazia minuman keras.
Pasalnya dari beberapa tindak pidana yang terjadi, kerap dilatarbelakangi karena para pelakunya mengkonsumsi miras. “Ini menjadi prioritas kami karena banyaknya kejahatan C3 dan penganiayaan disebabkan karen minum keras terlebih dahulu, terutama bagi kelompok bermotor,” katanya.