Ketua PKB Jabar: Anggota Dewan Jangan Berorientasi Diri Sendiri

Ketua panitia Peduli Umat Melayani Rakyat (PUMR) Dawam Muhamad (tengah) dan Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Barat KH. Adang Badrudin (kiri),ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda (diatas mimbar), tengah memberikan sambutan dalam acara pembukaan sekolah peduli umat melayani rakyat (PUMR) For legislator PKB, di hotel Sheraton Bandung,Senin (29/7).

Ketua panitia Peduli Umat Melayani Rakyat (PUMR) Dawam Muhamad (tengah) dan Ketua Dewan Syuro PKB Jawa Barat KH. Adang Badrudin (kiri),ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda (diatas mimbar), tengah memberikan sambutan dalam acara pembukaan sekolah peduli umat melayani rakyat (PUMR) For legislator PKB, di hotel Sheraton Bandung,Senin (29/7).

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat, Syaiful Huda meminta  kader PKB yang terpilih  menjadi anggota DPRD kota/kabupaten dan provinsi, untuk bersungguh-sungguh bekerja untuk kepentingan umat dan rakyat.

“Kalau jadi anggota dewan hanya ngabsen lalu duduk-duduk saja, saya secara pribadi meminta untuk mundur. Sekali lagi kalau ada anggota DPRD yang hanya mengurus kepentingan diri sendiri saya minta untuk mengndurkan diri dari sekarang, karena masih banyak yang mau berjuang untuk kepentingan umat dan rakyat,” tegas Huda dalam sambutan pembukaan sekolah Peduli Umat Melayani Rakyat (PUMR), di Hotel Sheraton, Bandung, Senin malam  (29/7).

Huda menegaskan, para anggota dewan terpilih termasuk semua kader harus menghormati dan menjadi penerus para kiyai, ajengan dan tokoh masyarakat seperti Kyai Munasir Ali, KH.Ilyas Ruchiyat, KH Abdurrahman Wahid, KH. A. Mustofa Bisri, dan KH A. Muhith Muzadi, yang telah tulus dan ikhlas mendirikan PKB tanpa pamrih. Para tokoh besar itu membangun PKB semata-mata hanya untuk kepentingan umat dan rakyat.

“PKB adalah nafas dari perjuangan para ulama, sesungguhnya di pundak kita dititipkan untuk melanjutkan perjuangan para ulama, ajeungan dan masyarakat, termasuk didalammya nahdiyin khususnya di jawa barat,” paparnya.

 

Sekolah PUMR

Huda mengatakan, sekolah PUMR ini merupakan bagian dari ikhtiar partainya untuk mengingatkan bahwa PKB sebagai partai islam terbesar di Indonesia bahkan di seluruh dunia, yang dilahirkan dari rahim para kyai dan ajengan untuk perjuangan umat dan rakyat.

Kedua saya ingin konsep diri dan citra diri kader PKB yang di legeslatif di setiap kabupaten/kota dan Provinsi Jawa Barat menjadi kader terbaik untuk lima tahun kedepan, dan soal ini tidak bisa di tawar lagi untuk itu mulai dari sekarang harus bermutasi diri.

“Karena mau tidak mau ibu dan bapak-bapak telah menjadi wakil rakyat, untuknya jangan bermain-main dengan mandat rakyat ini, untuknya berani dan produktif menjadi pengawas eksekutif di kabupaten serta kota masing-masing dan mampu menjadi pelopor perjuangan untuk kepentingan rakyat sudah keseharian,”paparnya

Selanjutnya Huda mengatakan bahwa profil kader PKB yang menjadi anggota legeslatif banyak yang berlatar belakang ajengan, ustadz, dan santri. Maka, butuh perubahan pola pikir untuk menjadi legislator, tetapi dengan tidak meninggalkan menggaji dan ngurus majlis ta’lim.

“Ketika masuk dewan harus ngerti pemerintahan, fungsi penganggaran. Kuncinya kalau jadi anggota dewan tidak mau belajar berarti sudah menghianati nalar publik dan konstituen, menjadi dewan itu harus cerdas,” tegasnya.

Selanjutnya Huda mengatakan, para calon tenaga ahli DPRD akan kita didik dalam sekolah peduli umat melayani rakyat, biar apa yang menjadi anggenda perjuangan  ahlusunah waljamaah masuk dalam perjuangan para anggota DRPD, stop pandangan fraksi yang hanya biasa-biasa saja,” ungkapnya.

Terakhir Huda meminta anggota DPRD yang terpilih untuk membuat perda yang peduli umat melayani rakyat sebagia alat perjuangan masyarakat. Dalam waktu dekat perda pembangunan desa bisa dibuat dan didorong di setiap kabupaten masing-masing. Ketua Umum PKB MUhaimin Iskandar mengamanatkan kepada semua kader untuk memperjuangakan Usaha Kecil Menengah (UKM). Para legislator tersebut harus membuat perdanya jika dibutuhkan perda untuk UKM.

“Saatnya PKB menjadi subyek, bukan menjadi objek perjuangan, kita harus menentukan harga perjuangan masa depan bangsa kita,” pungkasnya.

Legislator Termuda 

Dari 133 Calon Anggota Legislatif terpilih hasil Pemilu 2019, 126 di antaranya mengikuti Sekolah PUMR tersebut. 7 orang sisanya sendang menjalankan ibadah haji.

“Kami atas nama panitia mengucapkan mohon maaf atas perubahan tempat, tadinya akan dilaksanakan kegiatan sekolah ini di Sariater (Subang), lalu karena ada letusan semburan di Tangkubanparahu, maka kami panitia mencari lokasi yang berbeda,” ujar Ketua Panitia, Muhammad Dawam.

“Daripada kita melakukan sekolah legislator ini dihantui bencana alam atau Tangkuban perahu yang sedang bergeliat,” sambung Dawam.

Dawam menambahkan, dari 133 calon anggota legislatif yang terpilih pada Pemilu 2019 itu, dua di antaranya masih berusia relatif muda, yakni 20 tahunan. “Sementara yang berusia 30 tahunan sebanyak 30 orang, dan usia 40-an sebanyak 38 orang. 50 tahunan 25 orang, 60tahunan empat oran, dan 70tahunan satu orang,” pungkas Dawam.

(azm)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …