Harga Cabai di Kota Cimahi Masih Mahal

PANEN : Petani menyortir hasil panen untuk di jual kepasar di Kampung Cihanjoro, Desa Sukamaju, Kabupaten Bandung.
( AGAM HERMAWAN DAN RAMADAN/ JOB FOTO 3 )

PANEN : Petani menyortir hasil panen untuk di jual kepasar di Kampung Cihanjoro, Desa Sukamaju, Kabupaten Bandung. ( AGAM HERMAWAN DAN RAMADAN/ JOB FOTO 3 )

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Memasuki pekan ketiga bulan Juli, harga komoditas cabai di pasar tradisional Kota Cimahi masih sangat tinggi. Hal itu diakibatkan oleh faktor cuaca yang berdampak pada produktifitas para petani di berbagai wilayah.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Cimindi, Jalan Mahar Martanegara, harga sejumlah cabai memang masih sangat tinggi dimana rata-rata sudah menyentuh harga Rp78 ribu perkilogram. Kemudian cabai merah kriting sudah menyentuh Rp65 ribu perkilogram, atau mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya Rp60 ribu perkilogram. Disusul cabai hijau kriting yang naik dari Rp40 ribu perkilogram menjadi Rp41 ribu perkilogram.

Cabai rawit merah pun masih tinggi, yakni Rp78 ribu perkilogram. Cabai rawit hijau menjadi harga tertinggi yakni menyentuh Rp83 ribu.perkilogram, naik dari sebelumnya yang hanya Rp80 ribu perkilogram.

“Di tingkat eceran cabai merah itu kisaran Rp70 ribu sampai 80 ribu perkikogram. Cabai tanjung itu Rp80 ribu sampai 90 ribu perkikogram, memang semakin naik,” ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Cimindi, Asep Rohendi saat ditemui Rabu (24/7/2019).

Asep menjelaskan, penyebab mahalnya harga cabai tersebut dikarenakan memasuki musim kemarau. “Kalau pemerintah gak turun tangan, bisa aja harganya tetap mahal selama musim kemarau,” jelasnya.

Mahalnya harga cabai memang sudah terjadi dari tingkat distributor sehingga pedagang eceran pun tidak punya pilihan lain selain mengikuti harga.

“Kalau mau menyetok barang agak sulit, rentan busuk. Kalau habisnya cepat ya untung, tapi kan sedang mahal, pasti lama,” kata Siti Saniah, pedagang cabai.

Mahalnya harga cabai tak membuat pedagang eceran seperti dirinya senang. Sebab, mahalnya harga itu justru membuat daya beli masyarakat juga ikut menurun.

“Yang jelas kuantitas penjualan jadi turun. Saya biasa menjual cabai tanjung sehari 5 kg, sekarang hanya 2 kg sehari,” bebernya..

Dengan kondisi seperti ini, para pedagang berharap ada solusi nyata dari pemerintah. Misalnya mengkaji kemungkinan adanya impor cabai dari negara lain.

“Sekarang harga kan masih mahal seperti minggu-minggu sebelumnya. Kalau mau turun, salah satunya pemerintah harus buka impor,” tegasnya.

(dan)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …