Edukasi Penyakit Autoimun Harus Dilakukan Secara Massif

Direktur Marisza Cadoba Foundation, Marisza

Direktur Marisza Cadoba Foundation, Marisza

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sosialisasi mengenai bahaya, pencegahan dan penanganan autoimun harus lebih dilakukan lebih gencar. Hal itu diharapkan agar upaya pencegahan terhadap penyakit dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini meningkat.

Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi pelindung bagi tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti bakteri maupun virus.

Saat terserang penyakit autoimun ini, maka dampaknya kepada tubuh akan banyak sekali. Bahkan, telah tercatat bahwa terdapat 80 jenis penyakit autoimun yang menunjukkan gejala yang sama. Hal ini membuat seseorang sulit diketahui apakah mengidap gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang mana. Sementara, penyebab dari penyakit autoimun juga masih belum dapat dipastikan.

Hal itu mengemuka dalam Weekend Market dengan tema “A Day Full of Happiness with Autoimmune Survivor” di Jalan Taman Cibeunying, Kota Bandung, Minggu (21/7/2019). Acara tersebut diselenggarakan oleh yayasan Marisza Cardoba Foundation, Firda Athira Foundation, dan Clerry Cleffy Institute.

Pendiri & Direktur Clerry Cleffy Institute sekaligus pendiri Athira Foundation, Dwi Prihandini S menyatakan bahwa pada tahun 2020-2030 Indoensia mengalami bonus demografi.

“Artinya, kemungkinan orang-orang (yang mengidap) penyakit autoimun akan bertambah banyak dari generasi mereka (milenial). Untuk itu, kesinambungan sosialisasi perlu dilakukan,” kata Dwi.

Dalam acara ini, ujar Dwi, selain materi tentang pola hidup dan makanan sehat, pelatihan, dan juga pemberian modal usaha sebesar Rp2,5 juta kepada peserta yang seluruhnya pengidap autoimun.

Sementara itu, Direktur Marisza Cardoba Foundation Marisza Cardoba menilai autoimun merupakan penyakit yang masuk kategori epidemi. Namun, bukan berarti para pengidap penyakit tidak bisa berdaya.

Dalam acara ini, para pengidap autoimun diberikan pelatihan secara intensif sekaligus belajar menggali penyebab terkena autoimun dari perspektif positif.

“Kami juga mengajari mereka membuat suatu produk. Khususnya makanan sehat. Alasannya, karena memang autoimun suatu penyakit yang bisa dikendalikan dengan pola hidup dan mengonsumsi makanan sehat,” tutur Marisza.

Saat ini, kata Marisza, Marisza Cardoba Foundation sedang mendorong pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap pengidap autoimun di Indonesia.

loading...

Feeds