PojokBandung – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) diminta untuk menjabarkan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugas. Sikapnya yang mengancam mundur dari jabatan bisa menimbulkan berbagai persepsi negatif dari masyarakat.
Seperti diketahui, pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku akan akan hengkang dari jabatannya jika Kemensos mengambil alih program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai semestinya Buwas bisa kendala-kendala apa yang tidak mampu dihadapinya di Bulog.
Dia berpandangan, jika ada kebijakan atau program yang dinilai tidak selaras dengan pemikiran para pejabat dibawah presiden, harus didiskusikan secara baik-baik.Yang dibutuhkan oleh para pejabat, kata dia, adalah kedewasaan berkomunikasi.
“Tidak perlu mewacanakan itu seolah-olah ada ketidakharmonisan. Persepsi publik bisa muncul, Pak Buwas seolah ada di posisi yang benar. Padahal ketika sudah berdiskusi dapat diketahui apa kekurangannya,” katanya.
Di kesempatan lain, Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti menyebut Buwas harus mencari tahu alasan dan faktor yang dihadapi Bulog. Jika perannya memang tidak maksimal, maka pilihan untuk mundur bisa dilakukan.
Ia menambahkan, dari pengalaman pekerjaan Buwas di bidang penegakan hukum, sebenarnya yang diharapkan adalah kepiwaian memberantas mafia pangan. Sehingga peran Bulog bisa lancar.
“Bagus juga kalau mundur. Tetapi tunjukkan dong, apa dia merasa tidak bisa koordinasi, tidak dihargai pekerjaannya dan jabatannya, atau kenapa? Kalau memang tidak mampu ya silakan saja mundur, buat apa juga jabatan tetapi tidak bisa efektif?” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPR Fraksi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengkritisi sikap Budi Waseso. Harusnya, kata dia, Buwas berkoordinasi dengan kementerian sosial.
“Nah, bulog itu menyediakan barang untuk dibagikan oleh Mensos. Itulah koordinasinya, bukannya Bulog yang membagikan sendiri. Setiap kementerian itu harusnya saling koordinasi, karena saling terkait. Jangan ego sektoral yang dikedepankan, kalau menurut saya ini sektoral yang dikedepankan, ini hak saya. Jadi kemensos dan bulog harus kerja sama dan koordinasi jangan bicara ambil mengambil fungsi,” paparnya.
Usai kegaduhan itu, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan akan memberikan kepercayaan penuh kepada Badan Urusan Logistik ( Bulog) dalam hal penyaluran beras terkait program Bantuan Pangan Non-tunai ( BPNT). Namun Mensos Agus juga menekankan, kualitas beras Bulog yang disalurkan, haruslah baik.
Hal tersebut disampaikan Agus saat melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Fakir Miskin bersama Direktur Utama Bulog Budi Waseso, di Royal Kuningan Hotel, Jakarta.
Kemensos dan Bulog akan melakukan pertemuan kembali untuk membahas mekanisme penyaluran agar program Bansos bisa tepat sasaran. (*/azs)