POJOKBANDUNG.com, MARGAHAYU – Fitri Lestari (21) dan suaminya Kiki Setiawan (21) tengah berbahagia. Sembilan bulan menanti, akhirnya sang buah hati lahir dengan selamat. Tak ada kendala berarti yang harus dialami pasangan ini karena mereka mengaku telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut anak pertamanya.
Keseharian Kiki yang berjualan tahu sumedang membuat dirinya sadar bahwa biaya yang dibutuhkan pada saat lahiran itu tidak bisa dibilang murah. Sadar akan manfaat JKN-KIS, Kiki mendaftarkan keluarganya menjadi peserta JKN-KIS, dan juga bayi nya pada saat lahir.
“Saya sudah jauh-jauh hari daftar JKN-KIS buat saya dan istri. Waktu itu saya tanya ke Kader JKN yang ada di Desa tentang cara menjadi peserta. Ini begitu anak lahir juga mau langsung saya daftarkan di kelas 3, sama seperti sekeluarga,” kata Kiki, Jumat (21/6).
Sejak menjadi peserta JKN-KIS, Kiki dan Fitri tidak merasa terlalu khawatir ketika hari persalinan tiba. Saat Fitri sudah merasakan gejala mulas, Kiki pun langsung membawa Fitri ke bidan terdekat ditemani orangtuanya. Berbekal kartu JKN-KIS, Fitri pun segera mendapat penanganan pertama oleh bidan. Saat itu memang bidan yang biasa dikunjungi Fitri untuk kontrol, sudah mempersiapkan surat keterangan rujukan apabila terjadi di luar kendalinya. Namun beruntungnya Fitri bisa diselamatkan oleh bidan tersebut tanpa harus dilakukan rujukan ke rumah sakit.
“Baik banget bidannya, perhatian, bidannya tidak membeda-bedakan pakai JKN-KIS atau pasien umum. Malah pada waktu yang sama juga ada pasien umum yang melahirkan, namun keduanya ditangani sama baiknya,” ujar Fitri yang tinggal di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung ini.
Fitri pun kini mengetahui jika proses melahirkan normal dapat dilakukan di bidan jejaring puskesmas atau klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Jika berdasarkan indikasi medis pasien memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRLT) atau rumah sakit.
