POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Mudik Lebaran kali ini mengantarkan kita pada kisah Yani Maryani (42) yang kesehariannya membuka warung di sekitar jalan Soreang-Ciwidey. Yani beserta keluarga pulang ke kampung halamannya di Garut.
Lebaran merupakan ajang untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara, namun Yani malah menginap di rumah sakit setelah H+ 2 Lebaran. Saat ditemui di warungnya pada Kamis (13/6), Yani bercerita tentang anak bungsunya, Aldi Renaldi (13) sakit diare.
“Seharian bisa ke kamar mandi sampai 10 kali, makanya saya segera membawa Aldi ke IGD RS TNI AD Tk. IV Guntur Garut. Dokter memeriksa dan ternyata penyakit diare Aldi sudah termasuk kategori gawat darurat,” tutur Yani, Kamis (13/06).
Aldi pun dirawat selama 3 hari di rumah sakit tersebut. Yani mengaku, dirinya bersyukur selalu membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS) kemana saja, sehingga ketika dibutuhkan akan menjadi penolong bagi dirinya.
“Kartu JKN-KIS mah selalu dibawa kemana-mana selalu ada di dompet. Saya sempat berpikir, kalau harus keluar uang besar bagaimana. Tapi untungnya saya selalu rajin bayar iuran JKN-KIS, jadi ketika digunakan tidak sulit, Alhamdulillah,” ucap ibu tiga anak ini.
Walaupun Yani hanya seorang pedagang warung kopi, tapi karena keikhlasannya Yani selalu rajin bayar iuran JKN-KIS untuk keluarganya. Yani juga mengatakan bahwa biasanya ia sisipkan lima ribu rupiah tiap harinya untuk alokasi bayar iuran. Karena warungnya buka hampir tiap hari, maka biaya yang disisihkan selama kurang lebih 30 hari pun bisa mencapai 100 ribu rupiah. Keluarga yang dibayar iuran ada empat orang, yakni Yani, suaminya, serta kedua anaknya.
“Terkadang penghasilan di warung tiap hari tidak tentu, kadang ramai kadang sepi. Tapi untuk urusan bayar iuran JKN-KIS pasti selalu disisihkan, paling sehari lima ribu rupiah karena bagi saya dan keluarga mah kesehatan nomor 1. Pokoknya hatur nuhun BPJS Kesehatan,” ucap Yani.