Caleg Golkar Terpilih Harus Cepat Beradaptasi

PEMAPARAN : Caleg baru DPD golkar Cimahi Asep Rukmansyah (kedua dari kiri), menyimak pemaparan dari  Ketua DPD Golkar Cimahi, Ali Hasan. Foto: GATOT POEDJI UTOMO

PEMAPARAN : Caleg baru DPD golkar Cimahi Asep Rukmansyah (kedua dari kiri), menyimak pemaparan dari  Ketua DPD Golkar Cimahi, Ali Hasan. Foto: GATOT POEDJI UTOMO

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Golkar Cimahi mewanti-wanti para caleg terpilih periode 2019-2024, agar meningkatkan program kegiatan di tingkat kecamatan hingga kelurahan. Terlebih, dari hasil pemantauan seluruh Daerah Pemilihan (Dapil), sejauh ini kegiatan kemasyarakatan belum maksimal.

Meski Partai berlambang pohon beringin itu sanggup menambah dua kursi di tatanan DPRD Cimahi, akan tetapi dari segi sosial kemasayarakatan, DPD menilai masih perlu dibenahi.

Ketua DPD Golkar Cimahi, Ali Hasan mengatakan, apabila kader terutama yang terpilih menjadi wakil rakyat, kurang memperhatikan sejumlah kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, maka akan berpengaruh terhadap reputasi partai, atau yang terparah yakni kepercayaan masyarakat yang lambat-laun menurun.

“Anggota dewan tentunya harus sanggup bersinergi dengan masyarakat, terutama dengan konstituennya. Dan itu bisa dilakukan melalui program atau inovasi kegiatan dari para dewan untuk rakyat,” kata Ali Hasan.

Selain itu Ali Hasan pun menginginkan caleg yang baru terpilih, jangan terlalu lama beradaptasi dengan pekerjaan yang baru.

“Caleg baru bisa belajar ke senior yang sudah duluan jadi anggota dewan. Jadi tidak ada lagi alasan untuk berleha-leha,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang Caleg dari Golkar yang akan segera mencicipi kursi di DPRD Cimahi, Asep Rukmansyah mengatakan, dalam hal ini tentu sudah menjadi suatu kewajiban yang mutlak harus dijalankan.

“Tentunya sebagai caleg dan kader, saya akan menjalankan sebagaimana program utama yang diperintahkan oleh partai. Yang kedua, dengan adanya kader baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kelurahan, akan sangat membantu program partai, terutama yang bersentuhan dengan masyarakat,” ujar Asep.

Bertambahnya jumlah kursi legislatif di tahun politik 2019 ini, lanjut dia, merupakan sebuah hasil yang tidak mudah didapat oleh partai manapun. Bahkan menurutnya, suatu hal yang wajar apabila kader Partai Golkar yang sudah lolos, wajib mendampingi semua program utama partai, serta kegiatan sosial kemasyarakatan di tingkat DPD.

Seperti diketahui, pada tahun 2014 lalu, golkar hanya menyimpan 4 caleg di DPRD. Sementara di tahun 2019, meski tak mendapat jatah pimpinan, tapi enam kadernya berhasil membuktikan diri, dan mampu bersaing secara sehat dengan lawan politik lainnya.

“Walaupun saya caleg baru, tapi saya rasa hasil ini merupakan awal yang positif. Saya akan segera beradaptasi, sebab kinerja dewan sudah ditunggu,” ucap Caleg yang berhasil mengumpulkan sebanyak 1700 suara di dapil 2 itu.

Disinggung mengenai pogram apa yang akan dilakukan di masyarakat, Asep belum bisa menjelaskannya secara gambalang, sebab ia belum mengetahui dimana ia akan ditempatkan.

“Sekarang saya masih nunggu hasil evaluasi internal dulu. Diharapkan semuanya lancar,” pungkasnya. (gat)an berpengaruh terhadap reputasi partai, atau yang terparah yakni kepercayaan masyarakat yang lambat-laun menurun.

“Anggota dewan tentunya harus sanggup bersinergi dengan masyarakat, terutama dengan konstituennya. Dan itu bisa dilakukan melalui program atau inovasi kegiatan dari para dewan untuk rakyat,” kata Ali Hasan.

Selain itu Ali Hasan pun menginginkan caleg yang baru terpilih, jangan terlalu lama beradaptasi dengan pekerjaan yang baru.

“Caleg baru bisa belajar ke senir yang sudah duluan jadi anggota dewan. Jadi tidak ada lagi alasan untuk berleha-leha,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang Caleg dari Golkar yang akan segera mencicipi kursi di DPRD Cimahi, Asep Rukmansyah mengatakan, dalam hal ini tentu sudah menjadi suatu kewajiban yang mutlak harus dijalankan.

“Tentunya sebagai caleg dan kader, saya akan menjalankan sebagaimana program utama yang diperintahkan oleh partai. Yang kedua, dengan adanya kader baik di tingkat kecamatan maupun tingkat kelurahan, akan sangat membantu program partai, terutama yang bersentuhan dengan masyarakat,” ujar Asep.

Bertambahnya jumlah kursi legislatif di tahun politik 2019 ini, lanjut dia, merupakan sebuah hasil yang tidak mudah didapat oleh partai manapun. Bahkan menurutnya, suatu hal yang wajar apabila kader Partai Golkar yang sudah lolos, wajib mendampingi semua program utama partai, serta kegiatan sosial kemasyarakatan di tingkat DPD.

Seperti diketahui, pada tahun 2014 lalu, golkar hanya menyimpan 4 caleg di DPRD. Sementara di tahun 2019, meski tak mendapat jatah pimpinan, tapi enam kadernya berhasil membuktikan diri, dan mampu bersaing secara sehat dengan lawan politik lainnya.

“Walaupun saya caleg baru, tapi saya rasa hasil ini merupakan awal yang positif. Saya akan segera beradaptasi, sebab kinerja dewan sudah ditunggu,” ucap Caleg yang berhasil mengumpulkan sebanyak 1700 suara di dapil 2 itu.

Disinggung mengenai pogram apa yang akan dilakukan di masyarakat, Asep belum bisa menjelaskannya secara gambalang, sebab ia belum mengetahui dimana ia akan ditempatkan.

“Sekarang saya masih nunggu hasil evaluasi internal dulu. Diharapkan semuanya lancar,” pungkasnya.

 (gat)

loading...

Feeds