POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran dahsyat di Pasar Kosambi, Polrestabes Bandung bekerjasama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
Kasatresrkim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai menyampaikan, saat ini pihaknya sedang mencari beberapa saksi untuk dimintai keterangan akibat terbakarnya kios basement Pasar Kosambi.
“Kita cari saksi dan barang bukti. Nanti hasilnya akan diuji di Labfor. Hasil Labfor yang akan menentukan hasil,” ujar Rifai di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (21/5).
Rifai mengatakan, beberapa saksi yang dipastikan akan dimintai keterangan adalah para pedagang, bahkan tidak menampik kemungkinan PD Pasar Bermartabat juga akan dijadikan saksi. “Kita masih pemeriksaan saksi-saksi terutama dari pemilik kios kemudian ke PD Pasar terkait apa yang mungkin terjadi,” kata dia.
Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Pasar Kosambi, Kota Bandung pada sabtu (18/5) malam. Si jago merah melahap ratusan kios di area basement.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Dadang Iriana mengatakan, sumber api berasal dari konsleting mesin tukang kelapa yang berada di kios basment bagian belakang, yang kemudian menimbulkan api dan merambat ke barang dagangan lain. Api pun membesar dan sulit ditaklukan.
Dadang menyebutkan, ada 300 kios terkena dampak dari 1000 kios yang ada di pasar kosambi Kota Bandung.
Kemudian, Penanggung Jawab Sementara (PJS), PD Pasar Bermartabat, Andri salman juga mengatakan, bahwa kejadian tersebut dipicu oleh konsleting listrik dari mesin pengolahan pedagang kelapa, dimana mesin tersebut menggunakan bahan bakar bensin.
Sementara, seorang pedagang peralatan tulis dan perkantoran di pasar kosambi, Ujang mengatakan, seluruh barang dagangannya masih belum bisa diselamatkan lantaran lokasi kiosnya berada di dekat dengan sumber api.
Ujang berharap, api lekas padam dan persoalan-persoalan administrasi lekas diselesaikan, kemudian para pedagang bisa mengambil hikmah atas apa yang sudah menimpanya.
(azs)