Proyek IPA Milik PDAM Tirtawening Molor, PT. Karaga Indonusa Terancam Diblacklist

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi.

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kontraktor gagal selesaikan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong, milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, terancam di blacklist.

“Jadi tahun lalu, tepatnya Januari 2018, proyek pembangunan IPA itu dimulai. Berdasarkan kontrak kerja harus sudah selesai pada Januari 2019,” ujar Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi.

Sayangnya hingga batas waktu yang ditetapkan, kontraktor belum menyelesaikan 100%. Karenanya, Sonny menegaskan, pemenang proyek atas nama PT. Karaga Indonusa Pratama (PT.PK) itu akan diblacklist.

“Sehingga yang bersangkutan, tidak bisa mengikuti lelang proyek lagi di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Sonny memaparkan, PT. PK memenangkan proyek senilai Rp63 miliar itu, dengan cara mengikuti lelang yang digelar ULP Kota Bandung.

“Jadi kami melakukan pembangunan prokey IPA Cikalong, sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Bahkan semua dibawah pengawasan TP4D dari Kejaksaan Tinggi,” papar Sonny.

Hal ini dilakukan, agar selama proses persiapan, lelang, dan pelaksanaan, semua sesuai dengan peraturan.

“Jadi selama pelaksanaannya, tidak ada kecurangan dan pungli. Saya tidak mau main-main dalam pengerjaan proyek yang berkaitan dengan masyarakat,” tandasnya.

Sonny menambahkan, PT.PK sendiri baru menyelesaikan proyek sekitar 77%. Diantaranya, pembangunan isntalasi bak prasedimentasi, pipa pun sudah terpasang, intake ke instalsai, sebagian instalasi pengolahan dan sebagian gedung-gedung kantor.

Dengan biaya yang sudah dibayarkan sekitar 65%. Untuk itu, lanjut Sonny, pihaknya akan kembali melaksanakan lelang, agar pembangunan bisa segera diselesaikan.

Sekarang, pembangunan IPA Cikalong otomatis terhenti. Akbatnya, proyek yang diproyeksikan akan menghasilkan debit air 700 liter perdetik untuk sekitar 50 ribu pelanggan itu, diperkirakan akan molor.

“Meski demikian, kami akan selalu berusaha, agar akhir tahun ini, air bisa mengalir untuk warga di wilayah Gedebage,” terang Sonny.

(mur)

loading...

Feeds