POJOKBANDUNG.com, MAU berbuka puasa dengan apa hari ini? Kalau bingung, hidangan Iga Bakar bisa dipilih sebagai menu berbuka puasa yang lezat dan mengenyangkan. Bercita rasa gurih manis, kuliner ini rupanya banyak dimodifikasi dengan berbagai teknik memasak. Salah satunya yang ada di Butter Cup Signature Boulangerie.
Tempat makan yang berlokasi di jalan Dago tersebut, menghadirkan sajian iga bakar berukuran jumbo yang lezat. Berbahan dasar iga sapi, sajian ini sudah melalui sejumlah proses yang cukup memakan waktu. Sehingga tidak heran, daging iga akan terasa lembut dan lepas dari tulang ketika disantap pengunjung.
Memadukan gaya Western, Asia timur dan tengah, dan Arabian, kuliner ini memiliki cita rasa yang kaya. Bukan hanya dibakar sesuai gaya Western, ada bumbu-bumbu khusus yang membuatnya semakin lezat.
“Iga bakar saya memadukan style western, Asia timur tengah, dan arabian. Cenderungnya mungkin Mediterania ya,” kata Executive Chef Butter Cup Signature Boulangerie, Ranof Suswanda dilokasi, Selasa (14/5/2019).
Ranof menggunakan iga sapi seberat dua kilogram sebagai salah satu menu Iftar disini. Memakan waktu hingga lima jam, tidak heran sajian ini langsung diserbu pengunjung yang penasaran dengan kuliner tersebut. Dia mengatakan, proses memasak awalnya dimarinasi dengan ragam bumbu, seperti jinten, garam masala, dan born stok bumbu merah.
“Iga dimarinasi dengan bumbu yang kemudian didiamkan selama dua jam supaya bumbunya menyerap kedalam daging,” katanya.
Setelah dimarinasi, Ranof membakarnya diatas suhu panas sampai daging bewarna kecoklatan. Daging iga yang juicy terlihat dari perasan air yang dia jadikan sebagai saus. Sehingga rasa yang sempurna tersaji diatas hidangan khas Mediterania tersebut.
“Karena bumbunya tadi dimarinasi didalam iga dan didiamkan selama 2 jam, kemudian ketika dibakar bumbu yang meresap tadi menghasilkan cairan yang saya jadikan sebagai sausnya,” terangnya. Ranof menambahkan sayuran lain seperti terong, dan dinikmati dengan daging iga yang diguyur saus.
Ini bukan pertama kalinya Ranof memasak makanan Mediterania. Dia yang sudah tiga tahun bekerja sebagai juru masak di restoran tersebut mengungkapkan alasannya membuat Iga Bakar Mediterania.
“Karena Ramadan identik dengan nuansa timur tengah,” imbuhnya. Selain itu, Ranof juga membuat mashed potato yang cocok dimakan sebagai teman berbuka puasa.