POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Hasil pleno KPU Jawa Barat memastikan Syaiful Huda melenggang menjadi anggota DPR RI dari dapil 7 Jawa Barat meliputi Kabupaten Karawang,Purwakarta dan Kabupaten Bekasi.
“Kalau pak ketua (Syaiful Huda) sudah di pastikan melenggang ke DPR RI,” ujar Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati, Selasa (14/5).
Rahmat Hidayat Djati yang juga lolos ke DPRD Provinsi Jawa Barat menggaku melenggangnya Syaiful Huda membuktikan bawa santri juga mampu menempa proses politik yang begitu sengit dan ketat. “Istilah trendnya dapil itu merupakan dapil para pesohor politik, santri pun ternyata bisa,” ujarnya.
Seperti kita ketahui Dapil 7 merupakan wilayah pertarungannya para bintang, pesohor dan pimpinan partai politik di Jawa Barat seperti halnya mantan Bupati Purwakarta, Mantan Calon Gubernur Jawa Barat Yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, artis yang juga politisi PDIP Rieke Diyah Pitaloka, mantan wakil walikota Bekasi dan mantan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu, Ketua DPD Nasdem Jawa Barat Saan Mustofa termasuk Syaiful Huda yang juga Ketua DPW PKB Jawa Barat.
*Profil Syaiful Huda*
H. Syaiful Huda adalah seorang politisi dan aktivis yang gigih dalam memerdekakan masyarakat desa melalui berabagi alat perjuangan yang dikuasainya. Sejak duduk di bangku SMA, kecintaannya dalam berorganisasi sudah terlihat. Ia terpilih menjadi Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SLTA Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jatim pada 1995 lalu.
OSIS menjadi pijakan awalnya dalam belajar membangun kerja sama dalam sebuah sistem organisasi.
Ketika duduk di bangku kuliah di Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung (saat itu bernama IAIN), dirinya bergabung dengan organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Organisasi ini cukup aktif dalam melawan rezim otoritarisme dan sentralisme ketika itu. Di sela aktivitasnya berorganisasi dan berdiskusi, membaca dan menulis sudah menjadi menu wajib bagi dirinya dalam mengisi kegiatan sehari-hari.
Bahkan karya tulisnya kerap dimuat di media-media massa terkemuka di Jawa Barat. Bukti bahwa buah pikirannya memiliki bobot, yang dituangkan dalam karya-karya tulisnya. Huda muda pun terus berkarya.
Pada 1998, ia dengan keyakinan diri menjadi insiator sekaligus penasihat berdirinya Kelompok Petani Maleber Baros (KPMB) Kabupaten Cianjur. Ia menjadi penggerak perjuangan membantu pembebasan lahan pertanian di daerah tersebut.
Atas perjuangan dengan sesama aktivis para petani pun akhirnya bisa bercocok tanam dengan tenang karena status kepemilikan lahan yang sah, bisa dikembalikan ke tangan para petani.
Demi melebarkan sayap perjuangan, saat masih menjabat Ketua PMII Bandung Raya pada 1997, Huda sapaan akrabnya, melibatkan diri dalam pendirian Paguyuban Petani Tatar Sunda (Patas) Jawa Barat (1999).
Organisasi ini menjadi kelompok yang paling lantang meperjuangkan hak-hak kaum petani.
Pria kelahiran, 22 April 1977 yang tahu semua jalan tikus di Kota Bandung ini memulai karier politiknya. Organisasi politik dijadikannya sebagai wadah perjuang secara total demi kesejahteraan hidup masyarakat tingkat bawah.
Namun, pada saat yang sama, ia pun mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai staf peneliti Centre for Civil Society Studies University of Parahyangan 2000. Di usia yang masih muda, pria yang sempat menjadi Sekretaris Lembaga Advokasi Agrarian PB PMII 2000 pada tahun 2002 ini, didaulat menjadi Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Barat.
Kepercayaan tugas ini berlanjut hingga periode kepengurusan PKB Jabar tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009, ia menjalankan tugas sebagai Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Jawa Barat dan Wakil Ketua DKW Garda Bangsa Jawa Barat.
Telaten dan Istiqomah dalam beroganisasi, menjadikan mantan Presidium Medium Demokrasi Muda Bandung (MDMB) 1998 ini, terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKB dengan daerah pemilihan Kabupaten Subang, Kabupeten Sumedang, dan Kabupeten Majalengka, untuk periode 2004-2009.
Karier politik suami dari Hj. Nia Kurniani ini, terus melejit hingga terpilih menjadi Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Sekretaris Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat pada tahun 2004. Dalam menjalani kehidupannya di dunia politik dan kemasyarakatan, Huda mengemban visi “Menjadikan masyarakat Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berkepribadian luhur”.
Visi itu ia capai melalui misi “Menjadikan desa sebagai sumber kehidupan serta membuat wadah kreativitas demi mengembangkan kemandirian ekonomi”.
Selain dipercaya kembali menjadi Sekertaris DPW PKB Jawa Barat pada priode 2012-2017, ia juga dipercaya mengemban jabatan Staf Khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2014.
Kemudian, pada Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PKB Jawa Barat 2017, pria yang telah dikaruniai dua anak ini (Nayara Kasyfa Nieda dan San Khaled Addakhil) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Tanfidz DPW PKB Jawa Barat Priode 2017-2022.
Selain giat di dunia sosial dan politik, disela-sela kesibukanya Syaiful Huda juga telah menulis beberapa karya buku diantaranya, Pertama, Membuka Jalan Menuju Konsolidasi Politik Pemaknaan dan Konsolidasi PKB Jawa Barat, 2005, Pustaka Politik-INCReS.
Kedua. Beyond The Symbol: Jejak Antropologis Pemikiran & Gerakan Gus Dur, 1999, Penerbit INCReS & Rosda Karya.
Ketiga Kesadaran Sejarah untuk Ber (peng) gerak: Sejarah Sosial-Politik NU-PKB, 2008, Pustaka Politik-INCReS.
Ke empat Hujjah Amaliah Nahdliyin: Menjaga dan Menggerakkan Tradisi, 2008, Pustaka Tradisi-INCReS dan buku kelima yan berjudul Dari Desa Membangun Indonesia,2017,Penerbit PT.Granesia Pikiran Rakyat.