BANDUNG – Untuk menghadapi permintaan barang yang diprediksi akan mengalami lonjakan jelang lebaran nanti, sejumlah pedagang di Pasar Baru Bandung sudah menyiapkan stok barang sesuai permintaan pasar.
Seperti yang dilakukan pedagang kaos di Pasar Baru, Malivai Ibrahim (30), ia telah menyiapkan sebanyak 200 lusin kaos oblong berbagai jenis di kiosnya. Bahkan, ia mengaku, apabila permintaan pasar terus meningkat, maka jumlah barang bisa ditambah lagi sesuai permintaan.
“Jauh-jauh hari saya dengan ayah dan kakak saya sudah siapkan stok lebaran. Alhamdulilah barangnya sudah kami siapkan,” kata Ibrahim yang karib disapa Ucok itu.
Sejauh ini, jika menjelang lebaran ia bisa mengeluarkan barang hingga 400 lusin kaos. Dengan begitu, omset selama bulan Ramadhan, kata dia, bisa mencapai Rp200 juta.
“Saya rasa ini berkah jualan di bulan puasa,” ujarnya menghamini usahanya.
Kendati begitu, di awal puasa ini, ucap dia, belum nampak adanya peningkatan pembeli ataupun pengunjung, baik yang datang ke kioasnya atau ke sejumlah kios lain. Tapi biasanya, pengunjung akan ramai memasuki pertengahan puasa, hingga seminggu dari lebaran. Permintaan pasar bisa sampai 80%.
“Sekarang, kalau dirata-ratakan, jumlah pembeli paling cuma 20 per hari, kecuali hari libur bisa lebih,” ucapnya.
Namun, ia pun tidak menampik jika pada tahun ini kondisi pasar belum stabil. Menurutnya, ada dua kemungkinan yang berakibat pada aktivitas pasar. Hal ini bisa dirasakan oleh pedagang maupun pengunjung, di Pasar Baru.
“Mungkin sekarang masyarakat masih dalam suasana pemilu. Kemungkinan yang kedua, pengaruh dari pengelola baru. Kayanya pengelola baru ini masih merabaraba situasi pasar,” ungkapnya.
Akan tetapi, ia bersama pedagang lainnya akan membantu pengelola pasar yang kini langsung ditangani oleh Pemerintah Kota Bandung melalui PD Pasar Bermartabat.
“Tentunya demi kemajuan Pasar Baru, segala bentuk upayanya akan coba kita maksimalkan,” pungkasnya. (gat)
