POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kota Bandung setiap tahunnya selalu menarik bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk mencari rezeki. Terutama saat Ramadan hingga musim libur lebaran.
Kadinsosnangkis Kota Bandung, Tono Rusdiantono tak menampik fenomena tahunan tersebut. Bahkan jumlah PMKS seperti pengamen dan pengemis akan meningkat sejak sebelum Ramadan hingga musim libur lebaran.
Tono mengatakan, pada hari biasa pihaknya bisa merazia sekitar 30 PMKS. Namun pada saat seperti ini jumlahnya bisa meningkat cukup drastis.
“Biasanya itu per hari ada 30 PMKS yang kita jangkau (razia). Tapi kalau Ramadhan seperti sekarang naik jumlahnya 20-30 persen,” ujar Tono di Balai Kota Bandung, Senin (6/5/2019).
Dari jumlah tersebut, kata Tono, 70-80 persen berasal dari luar Kota Bandung. Bahkan, kata dia, untuk orang dengan gangguan jiwa pihaknya sulit untuk mengendalikannya, karena banyak yang “membuang” dari luar daerah.
“Untuk yang luar kota ini setalah penjangkauan langsung kita pulangkan ke daerah asalnya. Khusus yang menderita gangguan jiwa, akan direhabilitasi dulu. Setelah itu, baru kita lakukan tindakan lebih lanjut,” papar Tono.
Sementara untuk PMKS asal Kota Bandung akan dibawa ke Puskesos. Nantinya mereka akan dipilah sesuai umur dan kemampuan fisiknya. Seperti untuk yang berusia tua akan diberi jaminan sosial dan PKH juga PBI.
“Tapi kalau ada yang masih sehat, muda, kita berdayakan dengan memberi pelatihan dan diklat agar mereka bisa bekerja tidak kembali ke jalan,” ujar Tono.
Pihaknya memastikan akan terus melakukan razia gabungan dengan sejumlah instansi selama Ramadhan hingga lebaran nanti. Hal tersebut dilakukan untuk membersihkan Kota Bandung dari gangguan PMKS.
“Kami bersama Satpol PP Kota Bandung terus menerus melakukan penjangkauan, agar PMKS di Kota Bandung semakin berkurang,” pungkasnya.