POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi April 2019 sebesar 0,44 persen. Kenaikan inflasi disebabkan kenaikan sejumlah harga kebutuhan bahan makanan, terutama bawang merah dan bawang putih.
Dibandingkan bulan yang sama pada 2018 dan 2017, inflasi kali ini, lebih tinggi. Di mana, pada April 2018 inflasi mencapai 0,10 persen. Sedangkan April 2017 sebesar inflasi 0,09 persen.
“Pada April 2019 terjadi inflasi sebesar 0,44 persen,” kata Kepala BPS Suharyanto, Kamis (2/5/2019).
Kata Suharyanto, harga kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 1,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen.
“Nah, kelompok sandang menyumbang inflasi sebesar 0,15 persen, kelompok kesehatan 0,25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen,” paparnya.
Sebelumnya, sambung dia, inflasi tahun kalender Januari-April 2019 sebesar 0,80 persen. Sementara, inflasi tahunan sebesar 2,83 persen (year on year/yoy).
“Secara umum di April mengalami kenaikan harga,” kata dia.
Suharyanto menyebut, inflasi didapatkan dari pantauan BPS di 82 kota. 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 140,66 dan terendah terjadi di Pare-pare sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 129,45.
“Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,27 persen dengan IHK sebesar 131,74 dan terendah terjadi di Maumere sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 126,03,” pungkasnya.