POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, mengawasi ketat kualitas dan mutu pangan selama bulan suci Ramadan 2019. Satgas Pangan dikerahkan untuk pengawasan tersebut.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar sudah menggandeng Satgas Pangan untuk mengawasi ketat di lapangan. Hal ini mengantisipasi pedagang-pedagang nakal yang mengelabui konsumennya.
Ada beberapa hal yang diawasi oleh DKPP dan Satgas Pangan selama bulan puasa, khususnya pangan daging ayam dan sapi. DKPP memegang prinsip Haus (halal, aman, utuh dan sehat) dalam pengawasan.
Kepala DKPP Jabar Koesmayadi, Tatang Padmadinata mengatakan, akan mengawasi proses pemotongan hewan yang dijual di pasaran. Pihaknya ingin memastikan proses pemotongan sesuai dengan aturan.
“Jadi kita ingin memastikan pangan yang dijual ke masyarakat ini halal. Salah satunya dari cara pemotongan,” kata Koesmayadi, Minggu (28/4/2019).
Selain halal, pihaknya juga akan mengecek kualitas pangan di pasaran. Hal ini mengantisipasi kecurangan penjual mendagangkan daging busuk atau tiren (mati kemarin).
“Tentu kalau ada yang menjual ayam tiren misalnya akan ada pidana. Itu ranahnya Satgas Pangan nanti,” tutur dia.
Pihaknya pun mengantisipasi adanya penjual daging oplosan. Biasanya yang terjadi daging sapi dicampur dengan celeng. Kata dia, kesehatan hewan sebelum dipotong dan dijual di pasangan juga menjadi perhatian DKPP dan Satgas Pangan. Jangan sampai daging dari hewan sakit dijual.
“Kita akan pantau di RPH (Rumah Potong Hewan), jangan sampai ada hewan sakit dipotong dijual ke masyarakat,” pungkasnya.