Lapitek UKRI: Form C1 Prabowo-Sandi Ungguli Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Rektor UKRI, Boyke Setiawan memberikan sambutan saat jumpa pers hasil penelitian akhir perhitungan surat suara Form C1 Plano yang digelar Lapitek UKRI di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UNRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Kamis (25/4/2019). Foto:Asep Rahmat/pojokbandung

Rektor UKRI, Boyke Setiawan memberikan sambutan saat jumpa pers hasil penelitian akhir perhitungan surat suara Form C1 Plano yang digelar Lapitek UKRI di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UNRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Kamis (25/4/2019). Foto:Asep Rahmat/pojokbandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Lembaga Afiliasi Pengetahun Ilmu dan Teknologi (Lapitek), Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), merilis hasil akhir perhitungan surat suara Form C1 Plano. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul 62,20 persen dibanding Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang hanya meraih 35,90 persen suara.

Direktur Lapitek UKRI, Rochmanijar Setiadi mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan pada 1-25 April 2019 didapatkan bahwa 11 provinsi di Indonesia kebanyakan masyarakat menginginkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin jadi presiden untuk lima tahun kedepan. Sedangkan 23 provinsi sisanya mengharapkan sosok presiden baru yakni Prabowo-Sandiaga Uno.

Direktur Lapitek UKRI, Rochmanijar Setiadi menjelaskan hasil penelitian akhir perhitungan surat suara Form C1 Plano di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UKRI, Kamis (25/4/2019). Foto:Asep Rahmat/pojokbandung

 

“Hasil itu kami dapatkan dari perolehan suara C1 plano di 34 Provinsi di Indonesia,” ucap Rochmanijar saat konferensi pers di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UNRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Kamis (25/4/2019).

Selain itu, sambung Rochmanijar, dilihat dari grafik total suara C1 plano secara nasional yang didukung data lapangan, didapat 35,90 persen untuk  pasangan Joko Widodo-Maruf Amin. Sedangkan untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat persentasi 62,20 persen. Lalu, untuk suara tidak sah dapat dipersentasikan 1,90 persen dengan margin of error 2,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Kami mendapat rekap suara C1 plano (valid) dari 10.200 relawan yang tersebar di 8.000 TPS di 34 provinsi,” jelasnya.

Rochmanijar menegaskan, pihaknya tak akan menutup informasi bagi siapapun yang ingin mengakses atau mengetahui mekanisme Lapitek UKRI dalam melakukan survei. Bahkan, Rochmanijar tak sungkan untuk membuka data jika itu memang diperlukan.

“Kami terbuka. Siapapun yang ingin tahu cara kami melakukan survei, termasuk metode yang dilakukan datang saja. Kami tak akan tutup-tutupi karena yang kami lakukan adalah kajian ilmiah secara akademis, tidak masuk ke ranah politik praktis,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UKRI, Boyke Setiawan menambahkan, survei yang dilakukan berdasarkan penelitian akademis dan sesuai tupoksi  perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Kami melakukannya sesuai akademis. Kami hanya menyajikan sebuah penelitian untuk masyarakat,” tuturnya.

Kata Boyke, hasil ini bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon atau menggiring opini publik, lebih jauhnya murni sebuah penelitian dengan rangkaian proses mulai dari survei elektabilitas kedua capres-cawapres, exit poll dan merilis hasil akhir perhitungan surat suara Form C1 Plano secara nasional.

“Kesimpulannya dari survei ini bukan untuk mempublikasikan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tapi ini adalah kajian akademis dengan ditunjang segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” pungkasnya.

(arh/pojokbandung)

loading...

Feeds