Lanjutkan Semangat Perjuangan Ibu Kartini

DR. Ir. Giwo Rubiyanto Wiyogo, MPd Ketua Umum KOWANI

DR. Ir. Giwo Rubiyanto Wiyogo, MPd Ketua Umum KOWANI

POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Berdasarkan hasil pertemuan komisi status perempuan di markas PBB New York yang dihadiri oleh sekitar 9000 peserta UN Women dan Dewan Ekonomi dan  Social PBB (ECOSOC, Economic and Social Council) pada bulan Maret 2019 lalu, bagi beberapa negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia, kesetaraan gender masih merupakan sesuatu hal yang harus diperjuangkan.

Kartini sebagai inspirator yang semangat dan cerdas patut diteladani oleh setiap orang, khususnya perjuangannya mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan. Kartini memilih pendidikan sebagai jalur yang harus ditempuh perempuan untuk memperoleh kesejajaran dengan kaum laki-laki dan menjadi pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia, demikian diungkapkan DR. Ir. Giwo Rubiyanto Wiyogo, MPd Ketua Umum KOWANI yang merupakan federasi dari 93 organisasi wanita tingkat nasional Indonesia, di Grand Indonesia, Sabtu (20/4/2019).

DR. Ir. Giwo Rubiyanto Wiyogo, MPd Ketua Umum KOWANI

Menurut Giwo, pendidikan penting bagi perempuan agar lebih terampil dalam melakukan kewajiban sebagai ibu. Perempuan wajib mendapat pendidikan, karena perempuan sebagai calon ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak.

”Melalui pendidikan, perempuan dapat maju dan memiliki ilmu untuk mendobrak tradisi yang membodohkan, dan melalui pendidikan seorang perempuan dapat menentukan jalan hidup serta kemandiriannya. Perempuan juga perlu dibekali dengan pendidikan karakter agar dapat mendidik generasi penerus bangsa yang cerdas, unggul dan memiliki akhlak yang mulia,” tutur Giwo.

 ”No Women and Girl Left Behind”, tidak ada perempuan dan anak perempuan tertinggal dibelakang, mengingat peran dan tanggung jawab besar perempuan Indonesia sebagai IBU BANGSA, yang membina generasi penerus masa depan bangsa, membangun karakter dan mentalitas bangsa, yang menjaga moral keluarga dan masyarakat, yang menjaga lingkungan  alam agar tetap dapat dinikmati oleh anak cucu serta  dapat berperan aktif menggerakkan ekonomi keluarga, ekonomi masyarakat dan bangsa,” sambung Giwo.

Giwo menambahkan, perempuan harus cerdas, yang meliputi cerdas kodrati (tahu ada kodrat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan), cerdas tradisi (tahu memilah tradisi buatan manusia yang bias gender, yang merugikan perempuan), cerdas sosial (tahu tata pergaulan sosial yang membangun  karakter) dan cerdas profesi (hak memilih profesi yang menjadi dambaan setiap orang) dalam upaya membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas.

”Perempuan harus dapat berpikir “out of the box”, yang inovatif dapat mengatasi problem masa depan yang jauh beragam dan tidak biasa biasa saja. “Think Equal, Build Smart, Innovate for Change, perempuan cerdas dapat menjadi agen perubahan”  Pasti ada tantangan  yang dihadapi, mari bersatu fokus dalam melanjutkan semangat perjuangan ibu Kartini. Selamat Hari Kartini 2019,” pungkas Giwo.

(sol/pojokbandung)

 

 

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …