POJOKBANDUNG.com, SIAPA bilang menikmati kopi enak dan original ala café harus siap mengocek kantong karena harganya yang mahal. Qahwah Black Coffe Shop dengan selogannya Ngopi Raos Moal Boros justru hadir dengan gaya dan konsep berbeda, menyajikan kopi dengan harga yang merakyat.
Slogan tersebut sendiri merupakan bahasa Sunda yang memiliki arti ngopi enak, tidak membuat boros. Café ayng terletak di Jl. Pangaritan Utara Nomer 35, Kelurahan Cipadung Kulon, Panyileukan, Kota Bandung ini sengaja memilih slogan tersebut agar semua orang dapat merasakan kenikmatan secangkir kopi segar yang dibuat langsung, meskipun lokasinya berada di pinggiran kota.
Adipras selaku pemilik kedai tersebut mengaku, kopi yang ia jual sengaja dibandrol dengan harga kisaran Rp 7.000 sampai dengan yang paling mahal hanya Rp 15.000 dan khusus untuk hari Jum’at, semua varian hanya Rp 10.000. Untuk pilihan menunya sendiri ada berbagai macam diantaranya, Vietnam Drip, Tubruk, Latte dan beberapa menu lainnya.
Nama Qahwah sendiri sengaja dimabil dari bahasa Arab yang artinya kopi, dengan tujuan memberi edukasi kepada masyarakat mengenai kopi melaui misi sosial juga keagamaan. Misi tersebut diwujudkan Adipras dengan menyisihkan 10% keuntungan untuk disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
“Setiap Jum’at kita sedekah ke masjid sekitar sini dengan membagikan kopi, kemarin juga ada acara di Gedung Sate kita jual kopi seikhlasnya, Alhamdulillah dapat 8 juta untuk kita sumbangkan ke Palu,” ujarnya saat ditemui di café (19/10).
Pria berumur 38 tahun tersebut kembali menjelaskan, edukasi yang ia lakukan saat ini bahkan sudah merambah kepada anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Cara nya ia membuat produk kopi susu dengan harga murah, kemudian anak-anak tersebut dipersilahkan utuk mencoba.
Awalnya anak-anak tersebut merasa suka dengan kopi yang rasanya enak, lama-kelamaan mereka bilang ke orang tuanya dan menjadikan mereka datang ke kedai, kemudian membicarakan perihal kopi yang bermanfaat untu kesehatan dengan pemilik, sampai ahirnya menjadi langganan.
“Sebenarnya saya tidak minat membuka café, ini ide dari teman-teman karena dengan memiliki kedai sendiri, saya bisa mengedukasi masyarakat secara langsung,” ujar pria yang juga merupakan konsultan di bidang kopi ini.
Yang menjadikan café ini berbeda selain harganya yang murah, produk kopi yang dihasilkan merupakan kopi yang berasal dari para petani binaan pemilik di berbagai macam wilayah diantaranya, Arjasari, Manglayang, Garut hingga Subang.
Selain bisa menikmati kopi ala café mahal, Qahwah sendiri memilki kedai yang cocok sebagai tempat nongkrong atau sekedar untuk mengobrol santai. Dengan mengambil konsep dekorasi industrial dan mengambil pewarnaan monochrome, tempat ini dibuka mulai pukul 14.00-00.00 WIB.
“Untuk konsep desain sendiri kita mengalir saja, setiap enam bulan sekali akan diganti agar pelanggan tidak merasa bosan dengan gaya yang itu-itu saja,” ujarnya.