Lapitek UKRI : Prabowo-Sandi Menang 63, 2 Persen

Rektor UKRI, Dr Boyke Setiawan MM saat diwawancara wartawan terkait hasil survei yang dirilis Lapitek UKRI, di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UKRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019). Foto:Asep Rahmat/pojokbandung

Rektor UKRI, Dr Boyke Setiawan MM saat diwawancara wartawan terkait hasil survei yang dirilis Lapitek UKRI, di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UKRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019). Foto:Asep Rahmat/pojokbandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Lembaga Afiliasi Pengetahun Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), merilis hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2019. Hasilnya Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul 63, 2 persen. Sedangkan pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin unggul diangka 36,8 persen.

Rektor UKRI, Dr Boyke Setiawan MM menjelaskan, hasil survei tersebut dilakukan berdasarkan kajian-kajian akademis dan sesuai dengan metode/kaidah yang biasa lembaga survei lakukan.

“Survei dilakukan oleh para akademisi yang sudah pasti terpercaya dan bisa dipertanggung jawabkan dengan margin of eror 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95,5 persen,” ucap Boyke saat konferensi pers di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UKRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019).

Suasana Lapitek UKRI yang terus memantau hasil hitung cepat Pilpres 2019, di kampus UKRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Rabu (17/4/2019). Foto:Asep Rahmat/pojokbandung

Boyke menjelaskan, survey nasional ini dilakukan oleh 2.260 relawan dengan mendatangi 10.252 responden yang tersebar di 700 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 34 provinsi di Indonesia.

“Kami meyakini relawan dan responden di lapangan bekerja sesuai standar lembaga survey dan sudah pasti hasilnya tepat,” sambung Boyke.

Boyke menyebut, terkait banyaknya perbedaan hasil antara Lapitek UKRI dengan lembaga survey lainnya hal itu merupakan suatu yang biasa. Namun, ia mengingatkan lembaga survei yang tak melakukan kaidah atau keilmuan survey jangan membodohi masyarakat dengan merilis hasil yang tak sesuai fakta di lapangan.

“Lembaga survei yang tak sesuai fakta di lapangan jangan bodohi masyarakat. Berikan hasil sesuai realita di lapangan,” tegasnya.

Kata Boyke, ihwal sumber pendanaan yang dikeluarkan untuk kegiatan survei berasal dari dana penelitian UKRI. Ia menegaskan tak ada dana sedikitpun yang mengalir dari partai politik tertentu untuk membiayai kegiatan ini.

“Dana yang dikeluarkan kurang lebih Rp200 juta-an. Itu dana penelitian kampus. Tak ada dana manapun kecuali dari kampus,” tutup Boyke.

Dalam kesempatan yang sama, tokoh Jawa Barat, Iwan Sulanjana mengapresiasi hasil quick count yang di rilis Lapitek UKRI. Menurutnya, hasil ini merupakan yang terpercaya lantaran dilakukan dengan metode akademis.

“Saat ini masyarakat bingung karena hasil quick count disejumlah lembaga survey berbeda. Tapi saya katakan itu bisa jadi permainan (lembaga survei) bayaran,” ucap Iwan.

Mantan Pangdam III Siliwangi itu menyebut, hasil sebenarnya bisa dilihat realita di lapangan. Kata Iwan, banyak informasi dari relawan yang memberi data bahwa pasangan 02 memenangkan Pilpres versi hitung cepat.

“Banyak teman dan relawan di lapangan beri informasi ke saya, pasangan Prabowo-Sandi menang. Maka dari itu saya datang ke UKRI menanyakan bagaimana hasilnya, ternyata benar berdasarkan data yang dirilis 02 menang versi hitung cepat,” kata Iwan.

Iwan menuturkan, terlepas banyaknya lembaga survei yang merilis hasil yang berbeda, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

“Menurut saya UKRI yang paling di percaya, karena melakukan metode survei sesuai aturan dan statistik yang tepat. Namun, bicara lebih jauhnya kita lihat perhitungan hasil resmi KPU,” pungkasnya.

(arh/pojokbandung)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …