POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Lembaga Afiliasi Pengetahun Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), merilis hasil survei elektabilitas Capres dan Cawapres 2019. Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul 63 persen. Sedangkan pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin elektabilitasnya 37 persen.
Direktur Lapitek UKRI, Heru Wibowo melalui Ketua LPPM UKRI Rochmanijar Setiadi menjelaskan, survei nasional elektabilitas Capres dan Cawapres 2019-2024 dilakukan pada 1 – 9 April 2019. Hasilnya pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengungguli Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
“1 April kita lakukan survei, kemudian 9 April kita masuk masa analisis,” ucap Rochmanijar saat konferensi pers di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo, UNRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Kamis (11/4/2019).
Lebih lanjut Rochmanijar mengungkapkan, pasangan 02
unggul telak di sejumlah provinsi seperti Jawa Barat mendapat 78,5 persen, pasangan 01 elektabilitasnya 21,5 persen. Kemudian di Yogyakarta pasangan 02 mendapat 69,2 persen, sedangkan pasangan 01 mendapat 30,8 persen. Lalu di Sumatera Selatan pasangan 02 mendapat 75 persen, sedangkan pasangan 01 mendapat 25 persen.
Selanjutnya di Riau elektabilitas pasangan 02 mendapat 63,5 persen, sedangkan pasangan 01 mendapat 36,5 persen. Bahkan di Sulawesi Selatan pasangan Prabowo Sandi elektabilitasnya mencapai 58,3 persen, sedangkan pasangan 01 hanya mendapat 41,7 persen.
“Kami melakukan survei ini kepada 10.252 responden,” imbuhnya.
Rochmanijar menyebut, survei dilakukan secara acak dikurang lebih 900 titik dengan menerjunkan 2.260 relawan.
Setiap provinsi diambil sample dari 5-7 kota/kabupaten. Sedangkan satu kota/ kabupaten diambil 5-10 kecamatan.
Metode yang digunakan melalui media digital dengan satu pertanyaan. Setiap relawan hanya menyodorkan gambar dua pasangan melalui smarphone. Kemudian responden cukup klik di gambar pasangan yang dikehendaki.
“Jadi teknis dilapangan, relawan itu bertanya kepada responden (siapa calon yang diharapkan menjadi pemimpin bangsa Indonesia periode 2019-2024) sambil menunjukan gambar pasangan capres dan cawapres di samrphone. Lalu responden cukup klik di gambar yang dikehendaki,” paparnya.
“Polanya sama, hanya cara yang beda
. Jika survei lain memakain kertas suara, kami menggunakan teknologi digital. Tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of eror 2,19 persen,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UKRI, Dr Boyke Setiawan MM menegaskan,
dasar UKRI terjun keranah politik dengan melakukan survei elektabilitas Capres – Cawapres ini karena keinginan untuk berkontribusi pada negara. Menurutnya, universitas adalah tolak ukur dan tempat para cendikia dan kaum intelektual berkiprah untuk bangsa dan negeri ini.
”
Kami mempunyai badan dan kelembagaan, kenapa tidak kita maanfaatkan untuk melakukan survei, karena kita harus berpartisipasi untuk negara,” jelasnya.
Boyke menyebut, survei yang dipublikasikan tersebut secara akademis bisa dipertanggungjawabkan. Ia juga meyakini, survei yang sudah dilakukan sudah transparan, jujur dan sesuai standar.
“Hasil ini bisa dipertanggungjawabkan karena kami benar-benar terjun kelapangan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat,” pungkasnya.