Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Bikin Emosi

Pedagang telur ayam di Pasar Kosambi, Rus Cahya. Foto : nur fidhiah shabrina/pojokbandung

Pedagang telur ayam di Pasar Kosambi, Rus Cahya. Foto : nur fidhiah shabrina/pojokbandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Jelang Ramadan, Pemkot Bandung pantau harga dan ketersediaan daging ayam, daging sapi dan telur ayam.

“Karena, menjelang Ramadan, biasanya tiga komoditi ini yang harganya melonjak,” ujar Plt Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Elly Wasliah, kepada wartawan, Selasa (9/4).

Elly mengatakan, bahkan untuk kebutuhan telur lonjakan menjelang Ramadan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan lebaran.

Berdasarkan data Dispangtan Kota Bandung, kebutuhan telur dalam keadaan normal 120 ton, menjelang Ramadhan melonjak jadi 240-250 ton.

“Untuk pemenuhan kebutuhan telur ini, 70 % dipasok dari Kota Blitar, sisanya dari Priangan Timur,” tambah Elly.

Karenanya, Elly mengatakan, Kota Bandung dan Blitar sudah menandatangani MoU B to B, untuk menjaga kestabilan pasokan telur.
“Kalau pasokan stabil, harga juga akan bisa dikendalikan,” tegas Elly.

Untuk harga, Elly menegaskan telur biasa mengalami lonjakan signifikan. Tahun lalu, dalam keadaan normal harga telur Rp22 ribu, menjelang Ramadan naik sampai Rp30 ribu.

Kenaikan permintaan dan kenaikan harga ini, menurut Elly juga lantaran di Kota Bandung banyak trdapat produsen kue. Baik kue kering maupun kue basah.

“Para produsen kue ini, mulai menyediakan stok lebaran, sejak memasuki bulan Ramadhan, karenanya kbutuhan melonjak,” paparnya.

Halnya dengan daging ayam, Elly mengatakan, dipastikan ada lonjakan permntaan menjelang Ramadan. Jika dalam keadaan normal kebutuhan 600 ribu ekor, menjelang Ramadhan bisa mencapai 900 ribu ekor.
Demikian juga dengan harga yang relatf melonjak.

“Tahun lalu, dalam keadaan normal harga daging ayam Rp32 rbu per kilogram, melonjak menjadi Rp45 ribu per kilogram,” terang Elly.

Sementara untuk harga daging sapi, Elly mengatakan kemungkinan besar tidak akan ada kenaikan signifikan.
“Sudah tiga tahun, tidak ada kenaikan harga daging sapi,” terangnya.

Namun untuk kebutuhan, tetap mengalami kenaikan. Jika dalam keadaan normal memotong 80 ekor, menjelang Ramadhan meningkat jadi 400 ekor, hal ini meingkat lagi menjelang lebaran sampai 700 ekor.
“Kenaikan permintaan ini bisanya terjadi pada -7,” terangnya.

Untuk itu, Elly mengingatkan warga untuk tidak panic buying.
“Jadi membli bahan makanan yang memang dibutuhkan, bukan yang hanya diinginkan,” tegasnya.

(mur)

loading...

Feeds

Amankan Warga, Polres Subang Gelar Patroli Malam

POJOKBANDUNG.COM, SUBANG- Dalam rangka menciptakan situasi aman dan kondusif jelang Nataru, Polres Subang melaksanakan kegiatan Patroli R4 Mobile sekaligus mengecak …