Pengakuan Kompetensi Siswa setelah Pelaksanaan UNBK

(foto : WHISNU PRADANA/RADAR BANDUNG)
UJIAN: Siswa Jurusan Tata Boga Food And Beverage Product SMKN 3 Cimahi menerima penilaian dari tim Penguji LSP P1.

(foto : WHISNU PRADANA/RADAR BANDUNG) UJIAN: Siswa Jurusan Tata Boga Food And Beverage Product SMKN 3 Cimahi menerima penilaian dari tim Penguji LSP P1.

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Siswa kelas 12 dari tiga jurusan di SMKN 3 Kota Cimahi melaksanakan akreditasi dan uji sertifikasi setelah pelaksanaan UNBK.

Uji sertifikasi yang dilaksanakan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) Cimahi sebagai bekal siswa jurusan Akomodasi Perhotelan, Tata Boga, dan Tata Busana siap bersaing di dunia kerja.

Ketua LSP P1 SMKN 3 Cimahi, Tanti Sukanti mengungkapkan, Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) dilakukan terhadap siswa dilakukan atas fasilitasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Uji Kompetensi ini dilakukan kepada siswa jurusan Akomodasi Perhotelan yakni housekeeping dan front office, siswa jurusan Tata Boga untuk food and beverage product and service dan untuk food production. Sementara untuk busana jurusan costum made,” ungkap Tanti, disela-sela pelaksanaan uji kompetensi, di SMKN 3, Jalan Permana, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kamis (4/4).

Menurutnya, untuk pertama kalinya SMKN 3 Cimahi melakukan UKK, setelah pihak sekolah dinyatakan lulus atau mendapat sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Sebelumnya kami juga ada bantuan dari Kemenpar tapi melalui LSP P3 yaitu bakti persada sudah dua tahun. Tetapi secara mandiri baru kali ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan, ada sembilan sekolah jejaring bersama SMKN 3 yang sama-sama mendapat bantuan fasilitas dari Kemenpar.

“Harapannya siswa SMK dapat bersaing di dunia kerja karena sudah tersertifikasi oleh BNSP dan sudah punya akreditasi,” jelasnya.

Fungsional Kemenpar, Ahmad Suharto mengatakan, dari sejak awal pemerintah harus menyiapkan tenaga-tenaga kompeten disektor pariwisata.

“Tujuan sertifikasi adalah memberikan pengakuan kepada siswa apakah kompeten atau tidak. Itu sebagai modal mereka saat masuk ke dunia industri,” kata Ahmad.

Dia mengaku, pihaknya sudah menyepakati di kawasan regional bahwa orang yang masuk ke dunia industri harus mempunyai kapasitas sebagai seorang yang dianggap kompeten dari sisi kemampuan, pengetahuan dan sikap.

“Ketiga itulah yang diujikan untuk menentukan apakah siswa kompeten atau tidak. Target saingan dunia kerja kita juga luaskan secara global,” tegasnya.

(dan)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …