“Indonesia di 2045 akan menjadi lima terbaik dalam sektor indusdtri bruto. Tapi syaratnya tiga. syarat pertama pertimbuhan ekonomi yang spartan di atas 5 persen sampai 2045. Artinya pertumbuhan ekonominya harus yang berkualitas baik menurunkan pengangguran, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan bisa meningkatkan taraf pendidikan,” lanjut Iwa.
Oleh karena itu, Iwa menilai jika seluruh stakeholder di industri ini bisa bekerja sama, maka pertumbuhan perekonomian di Jawa barat bisa di atas rata-rata. Tetapi Jawa Barat pun Kata Iwa harus bisa menjaga agar tidak terjadi inflasi. Hal ini supaya pertumbuhan ekonomi bisa mendorong dan menurunnya angka kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
“Maka gak ada jalan lain, pertumbuhan ini harus didorong, melihat APBN/APBD digelontorkan 9 persen tapi tetap kita harus bisa berpikir out of the box, dengan cara meningkatkannya melalui business to bussines untuk meningkatkan pembangunana infrastruktur,” katanya.
Pasalnya, upaya pendekatan business to bussines pun harus dilakukan untuk memberikan waktu terhadap fasilitas pendorong untuk menyatukan antara suplay dan demand. Apalagi Pemprov Jabar sebagai pemerintah akan memfasilitasi dan memberikan jalan solusi.
“Targetnya bagaimana kesiapan teman-teman di industri ini. Prinsipnya kita sudah mulai melakukan sosialisasi dan kita ingin membuat master plan yang baik. Kita harus ada lompatan untuk pembangunan kita yang terstruktur dan sistemik. Karena kekalahan kita dalam daya saing adalah tidak terintegrasi secara baik di pola transformasi kita sehingga terjadi high cost economy,” katanya
Meski demikian, Iwa menyebut ekspor terbesar di Jawa abarat adalah di sektor tekstil. Alhasil pihaknya bakal mendorong industri padat karya agar bisa diarahkan pada lahan 3.448 hektare segitiga rebana. Diketahui Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggabungkan tiga kawasan yaitu Patimban, Kertajati dan Cirebon menjadi kawasan khusus yang diberi nama Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati).
Ia menyebut Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati merupakan batas paling selatan segitiga tersebut. Batas utaranya Pelabuhan Patimban dan batas timurnya Pelabuhan Cirebon. Direncanakan, Segitiga Rebana akan terwujud pada 2021. Kelak jika Segitiga Rebana terealisasi semua industri padat karya di sepanjang DAS Citarum pindah ke kawasan tersebut. Dengan begitu pencemaran limbah di DAS Citarum, bisa diminimalisir
“Kita akan dorong di samping resolusi Citarum Harum karena ada beberapa cara. Maka kita akan dorong supaya nanti menawarkan kepada industri padat karya khususnya alas kaki dan juga tekstil dan pakaian untuk bisa secara bersama kita relokasi ke sana, masuk ke Segitiga Rebana. Sedangkan untuk arah city sendiri kita buatkan masterplan 3.448 hektare dan bandara sendiri kita dorong 1.800 hektare. Jadi bandara ini lebih besar dari Bandara Sooekarno-Hatta,” katanya.
Apalagi dari sisi luasan kawasan, Iwa menilai harus dibebaskan langsung sekaligus secara modular sesuai kemampuan cash flow dan pembayaran kapasitas ekonomi nantinya sehingga kemudian hal ini bisa menjadi solusi. “Jadi solusi Citarum selesai, dan industri juga mendapatkan upah yang wajar dari di mana tempat lokasinya berada,” katanya.