JK Bingung dengan Logika Sandi Soal Buy Back Indosat

Wapres Jusuf Kalla menilai rencana Sandiaga Uno mem-buy back Indosat tidak efisien secara bisnis. (Instagram Sandiaga Uno)

Wapres Jusuf Kalla menilai rencana Sandiaga Uno mem-buy back Indosat tidak efisien secara bisnis. (Instagram Sandiaga Uno)

POJOKBANDUNG.com – Calon wakil presiden 02, Sandiaga Uno berjanji mem-buy backIndosat jika terpilih sebagai wapres di pilpres 2019. Sebagai seorang pengusaha, Sandi, sapaan akrabnya, tentu sudah menimbang untung-ruginya.

Mendengar rencana Sandi tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggapnya tak efisien. Alih-alih membeli kembali saham Indosat, JK menyarankan Indonesia membuat usaha di bidang telekomunikasi yang baru.

“Kita ingin menarik modal asing masuk. Jadi, ya kalau kita buy back itu kan justru kita mengeluarkan investasi yang sudah masuk. Kan itu justru terbaik dari filosofi yang ada. Dalam keadaan sekarang ini, kalau mau ya kita bikin lagi yang baru, dan investasi di tempat lain,” kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (26/3).

JK menuturkan, entitas baru yang dibentuk akan menarik investasi. Dari situ, lapangan kerja akan terbuka, yang akhirnya akan menambah penerimaan pajak.

Akan tetapi, lanjutnya, jika hanya membeli perusahaan yang sudah ada, maka nilai tambahnya akan sedikit. Sebab, mem-buy back berarti hanya memindah kepemilikan, tidak membangun usaha baru.

Apalagi, imbuh JK, buy back itu baru dapat dilakukan jika memang si pemilik perusahaan berniat menjual. Namun, jika tidak ada keinginan untuk menjual perusahaan tersebut tentu ide Sandi itu tidak dapat terlaksana.

“Saya dengar itu (perusahaan) Qatar tetap ingin beroperasi (jadi pemegang saham Indosat),” jelas JK.

Sebelumnya, Sandi berjanji mem-buy back Indosat. Menurut Sandi saham Indosat yang dijual kepada Temasek di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu penting untuk mendorong penyempurnaan Single Identity Number (SIN).

(jpc)

loading...

Feeds