POJOKBANDUNG.com, BOJONGSOANG – Ketika mendengar kata tumor, banyak orang yang menduga bahwa penyakit ini pasti mematikan. Tetapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat karena tumor terbagi ke dalam 2 kategori, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Tumor jinak hanya tumbuh pada satu bagian tubuh dan tidak menyebar atau menyerang bagian lain. Sedangkan tumor ganas atau yang sering disebut kanker adalah tumor yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya, masuk ke pembuluh darah, dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Tumor jinak juga biasanya tidak akan tumbuh lagi setelah diangkat, sementara tumor ganas memiliki kemungkinan untuk kambuh.
Seperti yang dialami Leni Susilawati (51) peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mandiri di kelas 2 ini yang pernah merasakan penyakit tumor jinak. Awalnya ia merasakan sakit pada tangannya. Karena sakit tangannya tidak biasa, maka Leni pun bergegas pergi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar, yakni Klinik Pratama di Bojongsoang.
Setelah diperiksa dokter menyarankan untuk dilakukan CT scans di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Ibu tiga anak ini pun mengikuti segala prosedur yang harus dilakukan.
“Bagaimanapun juga sebagai peserta yang baik, harus taat pada aturan yang berlaku. Kalau mau tertib ya harus patuh. Namanya berobat itu perlu proses, tidak bisa maunya langsung sembuh. Selain itu, dokter yang menanganinya pula harus tepat, makanya saya selalu bersyukur menjalani prosedurnya,” gagas Leni, Selasa (26/2).
Setelah di CT scan hasilnya ternyata Leni terdapat tumor di bagian pahanya, sehingga perlu dilakukan operasi pengangkatan tumor. Satu bulan kemudian setelah operasi, Leni merasa seperti ada benjolan lagi, kini berada di sekitar dadanya. Meskipun harus dijalani prosesnya dari awal lagi, Leni pun tidak pernah mengeluh, tetap ia jalani dengan optimis.
“Saya selalu optimis bahwa setiap penyakit adalah ujian dari Allah. Jika kita ikhlas, sabar dan terus berusaha untuk sembuh, saya yakin Allah pulalah yang mendatangkan obatnya untuk kita. Apalagi sekarang ada JKN-KIS, saya tidak perlu khawatir lagi soal biaya. Di saat kita bayar biayanya tidak tahu harus bayar berapa, semua pengobatan saya jalani tanpa biaya alias gratis. Alhamdulillah,” tutup Leni.