POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bandung, melalui program “Melek Qur’an, Sejak Usia Dini”, mengajak seluruh aktifis remaja masjid dan para pegiat Pendidikan Qur’an untuk mendirikan Taman Asuh Anak Muslim (TAAM).
Ketua LPPKS BKPRMI Kota Bandung, Sri Rejeki menjelaskan, TAAM merupakan Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang berizinkan dari Dinas Pendidikan dan dibina oleh BKPRMI melalui Lembaga otonom LPPKS. Jenis Pendidikan yang setara dengan PAUD ini, dapat menerima siswa dari mulai 0-6 tahun.
“Jadi secara administratif, seluruh siswa dan ustadz, ustadz ah, guru TAAM harus didaftarkan di DAPODIK Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan pemerintah Kota Bandung mengalokasikan dana BOP-nya. Secara Hak dan kewajiban sama, tidak ada yang beda dengan PAUD atau KOBER, semuanya sama, termasuk tunjangan untuk guru dan bantuan lainnya,” ungkap Sri di sela Rapat Koordinasi BKPRMI Kota Bandung, Senin (19/02/2019).
Ketua BKPRMI Kota Bandung, Khaerul Umam mengatakan pihaknya mengapresiasi dan mendukung langkah Dinas Pendidikan Kota Bandung, yang fokus pada pemenuhan hak anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan.
“Untuk Dinas Pendidikan Kota Bandung, BKPRMI siap support dalam pemenuhan hak anak usia dini dalam mendapatkan pendidikan. Tentunya dengan langkah kami, yakni menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada SPS TAAM, yang secara historis memang dibentuk dan dibangun oleh para pendiri dan Senior BKPRMI,” kata Umam.
Menurutnya, BKPRMI saat ini makin kokoh yang diperkuat oleh tujuh lembaga otonom. Dari ketujuh lembaga tersebut, dua di antaranya membidangi pendidikan anak, yakni LPPTKA yang konsen pada Pembinaan Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Quran(TPA), dan LPPKS yang salahsatu tupoksinya membina SPS TAAM.
“LPPKS BKPRMI, kalau di PAUD kayak HIMPAUDI-nya, atau kalau di RA kayak IGRA-nya, tugas kita mendamping dan membina dari mulai saat persiapan sampai berjalannya TAAM,” ungkap Umam.
Dengan begitu, lanjut Umum, BKPRMI cukup lengkap, pagi/siang belajar di TAAM, sore atau bada magrib bisa belajar di TKA-TPA dengan muatan kurikulum yang berbeda dan saling melengkapi.
Dalam Kesempatan yang sama, seluruh stake holder BKPRMI Kota Bandung pun mengajak para pemuda hijrah atau yang konsen dan memiliki giroh berdakwah untuk ikut mengajarkan cara membaca quran kepada anak-anak di masjid, langgar dan mushala di lingkungannya.
“Setidaknya bersiap untuk regenerasi, karena ustadz/ustadzah di Masjid/Mushala saat ini adalah para senior yang sudah waktunya membina calon generasi penerus mereka,” ujar Umum.
Umam pun mengajak, kepada TK Al Qur’an (TKQ) yang berada di bawah naungan FKPQ Kota Bandung, atau Lembaga pembinaan lainnya yang didirikan oleh para senior BKPRMI, untuk kembali ke rumah besar BKPRMI dan sama-sama memajukan lembaga-lembaga di BKPRMI termasuk mengembangkan TAAM yang ada di LPPKS.
“Membuat banyak lembaga pembinaan itu bagus, tapi harus Fastabiqul khairat dan ikhlas, bukan malah melemahkan yang sudah ada. Jika di lembaga yang sudah ada masih ada kekurangan, mari kita duduk bersama dan memperbaikinya. Toh ujung-ujungnya target utamanya adalah mempersiapkan generasi qurani ke depan,” tegas Umam.