Relawan Sahabat Rakyat Sikapi Ratusan Ribu Hektar Lahan Prabowo

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG –  Relawan Sahabat Rakyat Indonesia Jawa Barat merespon pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang tidak setuju kebijakan pemerintahan Jokowi membagikan lahan negara kepada rakyat kecil.

Srikandi Sahabat Rakyat Indonesia Siti Umayyah Sari menjelaskan, pernyataan Prabowo ini menandakan dia tidak punya rasa solidaritas sesama anak bangsa.

“Sebab bagi rakyat kecil tanah sepetak itu berfungsi ekonomis, tanah yang dikuasai negara diberikan kepada rakyat kecil, ini cara optimalisasi lahan untuk menopang ekonomi rakyat,” ujar relawan Jokowi-Maruf, Srikandi Sahabat Rakyat Indonesia.

“Dia ngakunya patriot, tapi dia tidak sepakat saat pemerintah bantu rakyat agar memanfaatkan tanah sepetak milik negara, rakyat tidak dibiarkan senang menikmati tanahnya sendiri, lantas patriotismenya dimana,? tanya Siti.

Siti menceritakan, kita merasakan ketimpangan ada yang menguasai HGU (Hak Guna Usaha) berjuta hektare. Tapi sebagian rakyat masih tidak dapat akses tanah untuk menopang kehidupan. Tapi Prabowo sendiri adalah bukti punya HGU sampai ratusan ribu hektare,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan, penguasaan ratusan ribu hektar lahan oleh Prabowo membuktikan kalau tanah negara hanya dikuasaI segelintir orang makin jelas, warisan dan sisa kebijakan rezim orba, dimana tanah-tanah negara yang telantar masih dikuasai sekelompok keluarga rezim orba.

“Makanya tidak mengherankan, di zaman Jokowi ini konglomerat dan taipan yang kuasai puluhan juta tanah negara hidupnya tidak tenang,” tegas Siti.

Siti menegaskan, jika komitmen Jokowi sejahterahkan rakyat melalui program reforma agraria dan redistribusi aset menjadi solusi untuk menekan ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia.

“Penguasaan lahan yang begitu besar oleh individu seperti Prabowo atau korporasi. Sementara di sisi lain masih banyak masyarakat yang tidak memiliki lahan sebagai tempatnya hidup dan berusaha,” ujarnya.

Di wilayah Jawa Barat saja, tanah negara yang dikuasai antek-antek orba masih ratusan ribu hektar yang dijaga super ketat, sementara untuk bercocok tanam bagi petani dan kaum milenial sepetak saja sangat susah,” ujarnya prihatin.

Tanggapan Siti Umayya ini terkait Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan, tidak setuju dengan pembagian sertifikat kepada masyarakat yang dilakukan Capres nomor urut 01 Jokowi selama ini.

Prabowo menilai, cara-cara seperti itu hanya untuk menyenangkan 1-2 generasi kedepan. Tapi di waktu jangka panjang akan berbahaya bagi bangsa ini.

“Menarik untuk satu dua-generasi. Tapi tanah tidak tambah. Sementara penduduk terus tambah. Kalau bapak bagi sertifikat untuk masa sekarang bagaimana masa depan anak bangsa kita ke depan,” kata Prabowo dalam debat Pilpres kedua, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2) malam.

Prabowo mengaku jika terpilih menjadi presiden akan menerapkan strategi berbeda. Dia berpegang pada UUD 1945 khususnya Pasal 33. Dalam pasal tersebut, dinyatakan bumi, air, dan tanah dikuasi sepenuhnya oleh negara.

Menanggapi pernyatan Prabowo, Jokowi menyebut bahwa kebijakan yang dilakukan membagi sertifikat kepada masyarakat kecil.

Jokowi menyingung tanah milik pribadi dari Prabowo yang berada di Kalimantan Timur dan Aceh. Di dua tempat tersebut, Prabowo memiliki tanah yang sangat luas.

Jokowi menegaskan tanah yang didapatkan Prabowo itu bukan dibagikan pada masa pemerintahannya.
Dengan pernyataan ini, Jokowi seolah menyindir Prabowo yang tidak setuju pembagian sertifikat. Tapi faktanya Prabowo memiliki tanah yang sangat luas di Kalimatan Timur dan Aceh.

(Azs)

loading...

Feeds