POJOKBANDUNG.com, BANDUNG -Biaya menggunakan transportasi umum di Kota Bandung lebih mahal, Pemkot Bandung akan buat alternatif untuk membuat warga Kota Bandung beralih dari mobil pribadi ke moda transportasi umum.
“Kami mendapatkan data dari Samsat, untuk Kota Bandung saja dalam sehari menerbitkan 300 STNK khusus kendaraan roda dua. Sementara kendaraan roda empat, dalam seminggu mengeluarkan 300 STNK,” ujar Kepala Bapelitbang Kota Bandung Herry Antasari, kepada wartawan Kamis (24/1).
Untuk itu, lanjut Herry, Pemkot Bandung berencana membuat setidaknya satu flyover setiap tahunnya. Karena pertambahan panjang jalan dibandingkan dengan pertambahan jumlah kendaraan di Kota Bandung sangat tidak seimbang.
“Dengan pembuatan flyover, diharapkan bisa memecah kemacetan,” kata Herry.
Selain itu, Kota Bandung juga akan membuat tol dalam kota yang disebut north south link, yang akan terbentang dari utara ke selatan.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Arief Prasetya, selama ini Kota Bandung tidak punya jalan yang membentang dari utara ke selatan.
“Kalaupun ada jalur jalan dari utara ke selatan, jalurnya memutar. Karena Kota Bandung awalnya adalah kota wisatawan, namun sekarang berkembang menjadi kota metropolitan,” papar Arief.
Arief mengatakan, pembangunan tol dalam kota ini diusahakan agar tidak menimbulkan efek negatif. Misalnya, untuk pembebasan lahan, menurut Arief tidak akan banyak pembebasan lahan, karena tol dalam kota dibangun di median jalan milik provinsi. Sehingga tidak banyak melewati jalur rumah warga.
“Yang jelas, pembangunan ini, tidak akan mengganggu bangunan cagar budaya,” tegas Arief.
Karenanya, Arief mengatakan, pihaknya memberikan alternatif kepada pengembang tol dalam kota, untuk membuat underpass ketika melewati bangunan cagar budaya atau melewati pohon-pohon besar. “Meski memang biayanya lebih mahal, ya itu silahkan saja dipikirkan,” tegasnya.