POJOKBANDUNG.com, BALEENDAH – Siang itu di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat tampak seorang gadis berkerudung biru dengan ditutupi perban di mata kanannya. Gadis itu bernama Novi Nursafitri (20) mahasiswi fakultas International Program on Science Education (IPSE) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Novi terdaftar sebagai anggota keluarga dari peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yaitu ayahnya karyawan di salah satu perusahaan di Kabupaten Bandung.
Waktu itu Novi datang ke BPJS Kesehatan Center di RSUD Al-Ihsan, Rabu (23/01), setelah menjalani operasi terhadap matanya yang mengalami chalazion yaitu pembengkakan atau benjolan kecil yang muncul di kelopak mata akibat penyumbatan kelenjar meibom atau kelenjar minyak. Awalnya Novi merasa gatal di kelopak matanya, lalu terasa panas, dan hari demi hari ia merasa tidak nyaman dengan kondisi penglihatan yang buram dan bengkaknya semakin membesar. Akhirnya Novi mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ia pilih di dekat rumah tinggalnya di Rancaheulang, Ciparay Kabupaten Bandung.
Setelah diperiksa di Klinik Cahaya Kalbu, ternyata Novi mempunyai riwayat hordeolum adalah istilah medis dari penyakit bintitan. Sehingga kondisi tersebut harus dilakukan operasi di RSUD Al-Ihsan dengan rujukan dari Klinik Cahaya Kalbu. Novi mengatakan berdasarkan pengalamannya selama ini menggunakan JKN-KIS sangatlah memuaskan, dari sisi pelayanannya yang serba sigap.
“Alhamdulillah saya merasakan manfaatnya dari program JKN-KIS, pelayanannya bagus, tenaga medis di klinik maupun di rumah sakit baik-baik dan serba sigap. Keluarga dan teman-teman di kampuspun sudah punya Kartu Indonesia Sehat, jadi tidak perlu khawatir kalau mau berobat gunakan saja kartunya sesuai dengan prosedur, maka manfaatnya akan terasa,” ujar mahasisiwi semester tingkat menengah ini.
Dalam wawancaranya, Novi menceritakan bahwa di keluarganya sudah terbiasa menggunakan JKN-KIS di kala sakit. Di lingkungan kuliah pun, banyak teman-temannya yang berasal dari luar kota, luar pulau, keberadaan Kartu Indonesia Sehat sangatlah dirasakan menfaatnya ketika mereka sakit, terlebih dengan kondisi yang jauh dari keluarganya di kampung halaman.
“Terima kasih JKN-KIS dan BPJS Kesehatan sudah banyak menolong jutaan rakyat Indonesia, termasuk saya keluarga dan teman-teman saya,” kata Novi menutup perbincangan.