Tim Jokowi Kasihan pada Prabowo yang Selalu Tebar Hoax

Soal Alat Cuci Ginjal di RSCM

POJOKBANDUNG.com – Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan publik atas pernyataan kontroversialnya yang menyebut 1 peralatan cuci ginjal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta digunakan 40 kali dalam sehari. Pernyataan Prabowo itu pun telah dibantah langsung oleh Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding menilai mantan Danjen Kopassus itu sudah menyebarkan hoax. Karding lantas mengkritik gaya kepemimpinan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

“Lagi-lagi Pak Prabowo selaku pemimpin menyampaikan pernyataan hoax. Dan tentu gaya kepemimpinan beliau ini gaya kepemimpinan yang terus-menerus menebar hoax, kemudian menebar ketakutan, pesimisme, membuat resah publik,” ujar Karding saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (3/1).

Karding menilai perilaku Prabowo ini bisa berdampak negatif bagi kehidupan rakyat. Sebab, publik menjadi resah dengan pernyataannya.

Selain itu, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun menyoroti kinerja tim penyokong Prabowo. Pasalnya mereka kerap kali menyajikan data yang tidak valid ke publik.

“Apa yang dilakukan Pak Prabowo ini sangat berbahaya. Oleh karena itu, kami kasihan ke Prabowo karena data yang disajikan oleh timnya itu data-data palsu, data yang hukan membangun, tapi dekstruktif,” sambungnya.

Di sisi lain, akibat pernyataan Prabowo itu, dunia medis Indonesia pun ikut tercoreng. Kepercayaan kepada tenaga kesehatan bisa menurun karena kabar bohong itu.

“Juga membuat institusi kesehatan distrust atau tidak dipercaya. Jadi, saya kira pihak RSCM sudah memberi klarifikasi jelas. Oleh karena itu, berhentilah menebarkan kegundahan dan keresahan di tengah-tengah publik,” pungkas Karding.

(sat)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …