POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Satu gedung milik Institut Teknologi Bandung (ITB) rata dilahap si jago merah, gedung yang banyak digunakan sebagai kegiatan mengajar dan penyimpanan arsip tersebut kini seketika berubah menjadi arang.
Kepala Keamanan, Kesehatan, Keselamatan kerja dan lingkungan (K3L), Yogi Wibisono Budi mengatakan, bangunan tersebut merupakan bangunan yang tergolong lama, bahkan jauh sebelum ia masuk menjadi salah satu pegawai ITB.
“Sudah lama sekali jauh sebelum 1990, namun secara berkala ada perbaikan dan renovasi,”ujarnya di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Minggu (30/12)
Gedung tersebut dikatakanya, biasa digunakan untuk aktifitas perkuliahan, seperti biasa namun di dalam ada ruang arsip ruang mahasiswa dan laboratorium.
“Kita belum tau pasti itu ruang apa tapi kalau tata usaha ruang dokumen,ini gedung biasa,”ungkapnya.
Untuk penyebab terjadinya kebakaran sendiri pihaknya masih belum tau pasti, akan tetapi kejadian tersebut akan di investigasi lebih mendalam oleh pihak kepolisan Kota Bandung.
Secara umum ITB dikatakanya, sudah mempunyai budaya bangun keselamatan seperti Alat Pemadam Kebakaran (Apar) dan Water Sprinkler, hal tersebut sudah menjadi standar dan setiap gedung ITB memiliki itu.
“Ada satu petugas, kalau deteksi dini kejadian ini harusnya bisa di aktifkan nanti kami cek apakah dari alarem dan Water Sprinkler tidak ber pungsi dengan baik,”sambungnya.
Pihaknya juga mengakui, bahwa hari minggu merupakan hari libur untuk beberapa petugas termasuk pihak Keamanan. Beberapa CCTV ia rasa sudah terpasang secara 60 titik secara keseluruhan.
“Masing-masing terpasang CCTV, kalau pas kebakaran ruang CCTV masih belum tau ya, ini gedung tidak terlalu luas dibanding yang lain,”jelasnya.
Sementara untuk saat ini pihaknya akan memberikan menyegel terlebih dahulu dan meliburkan bebera aktifitas gedung tersebut untuk investigasi lebih mendalam.
Sementara, Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, pihaknya menerima informasi dari polsek Coblong pada pukul 17:00 WIB pemadaman api dilakukan 17 unit damkar. Untuk sumber api masih dalam penyelidikan.
“Sekarang masih diselidiki kami bekerjasama ITB dan lapor untuk dilakuakn penyidikan lebih langanjut gedung ini,”ungkapnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan meminta beberapa keterangan saksi sekaligus akan melakukan penelitian untuk penyebab asal muasal api tersebut
“Kita masih minta keterangan saksi dan kami akan tindak lanjuti untuk penelitian lebih lanjut nanti. Korban tidak ada kerugian materi nanti di hitung,”jelasnya.
Sebelumnya, berdasarkan saksi mata sekaligus pelapor pertama kepada Dinas Pemadam kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diakar PB) Kota Bandung, Juan Ramdan mengungkapkan, awal mengetahui sumber kebakaran tersebut secara tidak sengaja, kejadian terjadi pada pukul 16:00 WIB melihat kebulan asap yang tinggi di area kampus ITB gedung Pasca Sarjana Studi Pembangunan (GPSSP) ITB.
Ia yang bertugas sebagai pekerja parkir diarea luar gedung ITB, langsung mendekati sumber asap tersebut dan berusaha masuk dengan cara meloncat pintu pagar gedung.
“Saya lagi jaga parkir kemudian lihat asap saya kira lagi bakar sampah pas di cek di dalem langsung. Ternyata kebakaran terus saya telfon damkar,”Kata Juan.
Menurutnya, dengan sengaja menloncat melalui pintu gerbang dikarenakan pada hari minggu beberapa satpam libur. Sehingga ia nekat langsung meloncat ditambah ia juga tidak melihat adanya kegiatan mahasiswa.
“tempat saya kerja kan posisi dekat pos satpam karena libur mereka tidak ada di pos, mahasiswa kebetulan lagi pada libur, saya belum tau awalnya dari asap,”pungkasnya.