POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Cindri Wahyuni, istri almarhum M Awal Purbani atau Bani Seventeen mengakui suaminya sempat menghubunginya sebelum kejadian tsunami di Tanjung Lesung.
Bani menghubungi Cindri melalui video call di kolam renang, sore menjelang magrib.
“Sebelum kejadian sorenya berenang semua, Mas Bani, Mas Andi sekeluarga, Mas Ifan. Ayo ikut berenang nggak, begitu katanya,” kata Cindri, di kediaman orang tua Bani, Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, dilansir JawaPos.
Tidak hanya video call, sesaat sebelum Seventeen tampil, Bani juga sempat mengirim pesan kepadanya.
“Malam itu saya tanyain, udah main? Katanya diundur, disuruh makan dulu,” ujarnya.
Akan tetapi, setelah itu tak ada komunikasi lagi. Di rumah, Cindry Wahyuni menidurkan anak pertamanya yang sudah berusia 3 tahun. “Saya saat itu ketiduran,” katanya.
Cindri pun terbangun saat tengah malam dan langsung mencoba menghubungi Bani melalui WhatsApp dan telepon. Namun tak ada respons juga, dan akhirnya ia mulai berpikir negatif.
“Saya kontak personel (Seventeen) lain juga nggak aktif. Saya buka di Instagram, ada beberapa foto mirip Mas Bani. Kemudian saya kontak istri dari Mas Herman (gitaris Seventeen) di Jakarta. Kebetulan di sana juga lagi kumpul menunggu kabar,” katanya.
Ia kemudian baru dapat kepastian kabar suaminya selepas subuh pada Minggu (23/12/2018), setelah bisa menghubungi Ifan, vokalis Seventeen.
“Sekitar habis subuh Mas Ifan bisa dihubungi. Mas Ifan langsung ngomong, saya yang nemuin Mas Bani, saya yang melihat, saya yang mastiin dia,” katanya.
Perempuan yang berprofesi sebagai dokter di Puskesmas Moyudan, Kabupaten Sleman itu mengaku cukup beruntung menikah dengan Bani. Menurutnya, Bani merupakan sosok pria penyayang.
“Mas Bani nggak pernah komentar apa pun yang saya lakukan. Saya beruntung, nggak pernah nyakitin istri,” ucapnya.
Jenazah Bani telah dimakamkan pada Senin (24/12) pukul 13.00 WIB. Di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIJ, tak jauh dari rumah orang tuanya.
(dho/ce1/JPC/pojoksatu)