POJOKBANDUNG.com, BOGOR – Berawal dari pengembangkan program Ecovillage di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor sebagai upaya menjaga lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan Ecovillage tersebut juga mengajak pemuda atau remaja yang peduli terhadap alam di RT 01 RW 06 Kampung Sukabirus, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, untuk ikut melestarikan dan mengembangkan kampungnya menjadi kampung yang hijau dan sejuk.
Warga yang mempunyai tujuan dan hobi yang sama tersebut, sedikit demi sedikit akhirnya berhasil mengajak warga lainya sehingga terlahir lah Kampung Daun, yang merupakan penjabaran dari nama kelompok Ecovillage Desa Gadog yaitu Surabi – Sukabirus Rapih Bersih.
Menurut salah seorang kader, Ending dari tim Edukasi Ecovillage Surabi mengungkapkan, kampung Daun sendiri merupakan kampung wisata edukasi konservasi dan lingkungan untuk mengembangkan tanaman berdaun yang memiliki manfaat obat herbal dan pangan.
“Kenapa kita memilih tanaman berdaun karena hal itu sudah menjadi tradisi turun menurun orang sini. Kalau sakit tidak terbiasa ke dokter melainkan mencari obat herbal atau jamu, sehingga membuat warga berinisiatif untuk melestarikannya,” ujar Ending saat ditemui di Kampung Daun, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis (20/12).
Hal ini lah yang menjadi penggerak sekaligus motivasi bagi warga sekitar. Untuk membangun Kampung daun menurutnya tidaklah mudah, harus ada kemauan serta kerja keras, pertama ialah dengan membangun bank bibit dan bank sampah. Saat ini dirinya bersama kader Ecovillage lainya, sudah melakukan penataan sekitar kampung dengan menanam jenis sayuran, bunga, dan juga tanaman yang memiliki khasiat/obat di pekarangan rumah.
“Semua warga dapat meminta bibit secara gratis di bank bibit, syaratnya hanyalah mau menjaga dan merawat tanaman tersebut,” uajrnya.
Selain menata sejumlah pekarangan rumah dengan tanaman herbal, pihaknya pun juga melakukan peenataan lingkungan dengan membersihkan gang-gang sekitar kampung dan mengecat dinding-dinding rumah warga.
Menurut Ending saat ini sudah ada 32 jenis tanaman herbal yang dibudidayakan oleh kurang lebih 80 kepala keluarga (KK) yang berada di kampung daun tersebut.
“Setiap KK itu biasanya mempunyai 10 lebih tanaman di pekarangan rumahnya. Jadi sudah ada sekitar 800 tanaman lebih di RT kita ini,” jelasnya.
Embay Kader ecovillage Surabi lainnya, menuturkan, selain untuk melestarikan tradisi budaya dengan mengenalkan kembali manfaat tanaman herbal ke generasi anak muda jaman sekarang. Menurut Embay nantinya tanaman-tanaman tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai pangan dan sumber penghasilan bagi warga sekitar.
“Dengan melestarikan lingkungan dan budaya sekitar, sekiranya kita sudah menjunjung nilai sebagai manusia yang bermanfaat sehingga ketika sudah meninggal, dapat mewariskan lingkungan yang indah, bersih untuk anak cucu dimasa yang akan datang,” ujarnya.