POJOKBANDUNG.com, BANDUNG -Guna menangkal isu hoaks atau berita bohong seperti kasus Ratna Sarumpaet, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Program Sapu Bersih (Saber) Hoaks di Aula Gedung Sate Bandung, Jumat (7/12). Terlebih drama kebohongan Ratna mengambil lokasi di wilayah Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, berita hoaks tidak bisa dibiarkan, harus ada sebuah upaya untuk mencegah. Maka pihak Pemprov Jabar meluncurkan Saber Hoaks yang akan di bawahi langsung oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo).
Kami memulai program Jabar Saber hoaks dengan tim 90 persen adalah generasi milenial yang ahli di bidang IT,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Jumat (7/12).
Dengan mengemban tugas yakni memferivikasi aduan atau permohonan masyarakat Jabar soal berita bohong. Juga merilis secara rutin elektabilitas berita-berita belum pasti kebenarannya yang beredar di Jabar. Maka itu diasumsikan hoaks.
“Wilayah kerja di Jabar, hanya akan bekerja untuk berita-berita yang beredar di Jabar atau dilakukan oleh rakyatnya,” ucapnya.
Namun program yang merupakan tugas tim Saber Hoaks tidak bersifat permanen. Jika kondusifitas atau masyarakat sudah tidak termakan oleh informasi bohong maka akan dihapuskan.
“Tolong disebarluaskan, jenisnya berbentuk media sosial, Line, Whatsapp, Facebook, Instagram, maupun Twitter. Pada suatu hari, lembaga ini akan dibubarkan pada saat kita meyakini masyarakat Jabar sudah naik kelas menjadi masyarakat yang melek literasi dan anti hoaks,” jelasnya.
Maka Kang Emil sapaanya mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk memanfaatkan waktu untuk hal positif. Jika menerima berita maka harus dikroscek terlebih dahulu sebelum disebarluaskan. Ataupun menulis berita dengan muatan bohong tidak diperkenankan agar tidak meresahkan masyarakat.
“Tapi bukan seberapa meresahkannya Hoaks yang dikonsumsi, tapi waktu yang seharusnya kita pakai hal-hal produktif mlah untuk membahas yang tidak perlu dibahas,” pungkasnya.
(ona)
