Ada Warga Miskin, Pemkot Bandung Kalang-kabut

MEMBERSIHKAN: Seorang Camat sedang membersihkan ruangan di rumah Enjoh, warga RW 01, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jumat (23/11/2018). 
(Foto : MURWANI/ RADAR BANDUNG )

MEMBERSIHKAN: Seorang Camat sedang membersihkan ruangan di rumah Enjoh, warga RW 01, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jumat (23/11/2018). (Foto : MURWANI/ RADAR BANDUNG )

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tak membuat warganya sejahtera. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bahkan kecolongan ihwal memperhatikan warganya. Buktinya, ada warga yang hidup dalam kondisi miskin dan memprihatinkan.


Enjoh (75) dalam kondisi tuna netra hidup bersama anak pertamanya Entis Sutisna (47) dengan kondisi lumpuh. Warga RW 01, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung itu telah lama hidup memprihatinkan dan membutuhkan bantuan.

Pantauan Radar Bandung di lapangan, kondisi rumah berukuran kurang lebih 2×3 meter itu sangat memprihat

inkan. Bau pesing yang menyengat karena tidak punya WC. Bahkan kondisi keduanya pun tidak terurus.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun kalang-kabut dan langsung mendatangi rumah Enjoh dan Entis Sutisna usai mendengar kabar tersebut. Akan tepapi dengan santainya Camat Bandung Kidul, Evi Hendarin yang datang lasngung ke lokasi tidak merasa kecolongan dengan adanya warga yang perlu perhatian pemerintah.

“Sebenarnya saya memantau terus apa terjadi di lapangan, termasuk kondisi warga miskin,” kilah Evi Hendarin saat dimintai keterangan oleh wartawan, Jumat (23/11).

Menurut Evi, jumlah warga miskin di wilayahnya sekitar 17,93 persen dari jumlah penduduk 56.276 orang. Namun, Evi kembali berkilah semua terpantau dengan baik.

“Bahkan saya ada grup Watsapp dengan RW, sehingga saya bisa tahu langsung kondisi di lapangan. Bu Enjoh juga masuk basis data terpadu, untuk menjadi program keluarga harapan dan mendapatkan bantuan pangan non tunai. Jadi kami mengusahakan setiap ada bantuan dari pemerintah beliau bisa mengakses,” kata Evi.

Evi mengakui, terkait kondisi rumah Enjoh dengan kondisi sanitasi yang buruk pihaknya memang tidak sepenuhnya bisa memantau. Sebab, kata Evie, ada anaknya juga yang tinggal bersebelahan yang dianggap mampu mengurusnya.

“Tapi karena anaknya pergi bekerja, sehingga tidak terperhatikan. Enjoh memiliki empat orang anak, yang salah seorangnya tinggal berdekatan,” seharusnya bisa sedikit lebih terperhatikan,” kata Evi.

Loading...

loading...

Feeds

DPRD Setujui 2 Raperda Kota Bandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung resmi menyetujui dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pada Rapat Paripurna …