Waduh…4 Pelajar Muhammadiyah Diamankan Paspampres, Gegara Ingin Dekati Jokowi

Salah seorang pelajar Muhammadiyah asal Palu yang diamankan paspampres saat berusaha mendekati Presiden Jokowi pada pembukaan Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Salah seorang pelajar Muhammadiyah asal Palu yang diamankan paspampres saat berusaha mendekati Presiden Jokowi pada pembukaan Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

POJOKBANDUNG.com – Presiden Joko Widodo membuka Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Sidoarjo, Senin (19/11). Namun terjadi insiden kecil saat Jokowi turun dari panggung. Sekelompok anak muda tiba-tiba merangsek dan berlari ke arah Jokowi dengan membawa poster.


Dari pantauan wartawan, ada empat orang yang mendekati Jokowi. Awalnya mereka berdiri di dekat sound man. Di sisi kanan panggung yang ditempati awak media. Setelah melihat Jokowi turun, mereka langsung berlari mendekat.

Mereka membawa poster kertas. Tidak jelas apa tulisan poster itu karena paspampres buru-buru merebutnya. Insiden itu tidak sampai membuat gaduh seluruh tamu undangan.

Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Sidoarjo. 

Paspampres yang menyita poster itu langsung mengambil tindakan sigap. Poster itu dirobek lalu dimasukkan ke dalam kantong. Keempat oknum anak muda itu kemudian didata.

Salah seorang paspampres mengatakan bahwa itu hanyalah insiden kecil. Ditanya siapa saja nama-nama empat orang yang mendekat ke Jokowi itu, dia enggan membeberkannya. ”Nggak ada apa-apa. Semuanya aman,” tuturnya singkat saat ditanya JawaPos.com.

Sementara itu Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Hasan Ubaidillah menjelaskan, empat orang itu adalah pelajar Muhammadiyah asal Palu, Sulawesi Tengah yang duduk di bangku SMA.”Pelajar dari seluruh provinsi turut menghadiri acara muktamar ini. Nah, ada beberapa pelajar asal Palu, yang sebenarnya ingin menyampaikan aspirasinya,” jelas Hasan.

Setelah ditelusuri, empat pelajar itu membawa poster bertuliskan ”Jadikan wilayah kami untuk pemekaran”. Rupanya mereka ingin menuntut otonomi di Palu.

Hasan menilai, cara mereka menyampaikan aspirasi keliru. Mereka justru memancing respon para paspampres.

”Seharusnya tidak usah berlari begitu. Dikira orang kan mau ngapain. Coba mereka tadi minta izin sebelumnya, pasti akan kami sampaikan,” tambah Hasan.

Ditanya siapa saja nama dan asal sekolah empat pelajar tersebut, Hasan mengaku tidak tahu. Dia mengira, Paspampres telah mendata dan melepaskan mereka setelah dirasa aman.

(hdr)

Loading...

loading...

Feeds

DPRD Setujui 2 Raperda Kota Bandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung resmi menyetujui dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pada Rapat Paripurna …