POJOKBANDUNG.com, BEKASI – Satu keluarga tewas di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/RW 07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11). Empat orang anggota keluarga itu ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumah kontrakan sekitar pukul 06.30 WIB oleh tetangganya.
Kabag Humas Polres Metro Bekasi, Komisaris Polisi Erna Ruswing menjelaskan, sekeluarga tewas itu diketahui oleh sejumlah saksi tetangga korban. Salah satunya diketahui saat tetangga korban, Feby yang melihat gerbang kontrakan sudah terbuka dan televisi di ruangan korban masih menyala.
“Saat saksi memanggil korban dari luar rumah, tidak ada jawaban. Sempat menelepon tapi tidak diangkat. Kemudian saksi itu kembali ke kontrakan,” ujar Erna saat dikonfirmasi, Selasa (13/11).
Saksi semakin bertambah keheranannya saat pukul 06.30 WIB korban yang biasanya berangkat kerja, tapi korban belum bangun. Karena penasaran Feby memberanikan diri membuka jendela kemudian saksi melihat sejumlah korban sudah tergeletak dan banyak darah di badan korban.
“Karena kaget dia memanggil tetangga-tetangganya melihat ke jendela, lalu melaporkan kejadian pembunuhan itu ke Ketua RT dan Polsek Pondok Gede,” ujarnya.
Berikut enam fakta pembunuhan sadis yang terjadi pada satu keluarga nahas tersebut.
1. Empat korban ditemukan tewas bersimbah darah
Keempat ditemukan tewas oleh tetangganya sekitar pukul 06.30 WIB. Korban yakni Diperum Nainggolan (suami), 38; Maya Boru Ambarita (istri), 37; Sarah Boru Nainggolan (anak), 9; dan Arya Nainggolan (anak), 7.
Keempat korban ditemukan di ruang yang berbeda dengan kondisi yang mengenaskan. Sepasang suami istri tewas bersimbah darah ditemukan di ruang televisi. Sementara kedua anaknya ditemukan tanpa nyawa kamar tidurnya.
2. Berdasarkan olah TKP tak ada barang berharga hilang
Polres Bekasi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan satu keluarga. Namun hingga saat ini masih belum diketahui motif pelaku membantai satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002/RW 07 Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, dari hasil olah TKP pihak kepolisian tidak menemukan dugaan jika korban satu keluarga tersebut dirampok. Karena beberapa barang berharga milik korban tidak ada yang hilang.
“Dari informasi olah TKP, perhiasan masih ada, uang masih ada. Sepertinya bukan perampokan,” ucap Argo pada wartawan di lokasi, Selasa (13/11).
Kendati demikian pihaknya masih terus mendalami kasus ini. Motif pelaku melakukan pembunuhan sadis ini akan terus dicari. “Jadi kami masih mendalami, kira-kira motifnya apa. Kami belum ketahui,” tegasnya.
3. Tetangga mendengar korban cekcok di telepon dan gonggongan anjing
Belum diketahui motif pelaku melakukan kejadian tersebut. Namun dari penuturan seorang tetangga korban bernama Lita, 29, dirinya mengaku sempat mendengar cekcok via telepon genggam saat sedang belanja di warung korban.
“Cuma kayak nada tinggi, kayak orang lagi berantem. Ngomongnya kayak di-loudspeaker gitu kan, kedengeran ngomongin uang sama mobil itu saja,” ujar Lita pada wartawan, Selasa (13/11).
Selain itu, rumah keluarga itu menyatu dengan warung dan kontrakan yang diketahui adalah milik kakak korban bernama Douglas. Saat ini Douglas tengah diperiksa di Mapolda Metro Jaya sebagai saksi.
Menurut salah seorang penghuni kontrakan milik kakak korban, Dominica Vannesa Claudia, 28, jika keluarga tersebut memiliki satu ekor anjing peliharaan. Pada pukul 01.00 WIB dini hari sebelum kejadian nahas tersebut, sempat terdengar gonggongan anjing.
“Itu anjing milik tante sempat gonggong jam 1 malam, setelah itu saya berdoa terus tidur. Habis itu saya enggak tahu apa-apa lagi,” jelas Vanessa.
4. Sepucuk surat dari sang anak untuk orang tuanya
Ada kisah haru di balik pembunuhan satu keluarga di kawasan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11). Sang anak yang juga merupakan korban sempat tuliskan sepucuk surat untuk kedua orang tuanya beberapa hari sebelum peristiwa terjadi.
“Itu pas hari kemarin dia upload anaknya yang perempuan, nulis ucapan terima kasih karena sudah merawat,” kata Dominica, Selasa (13/11).
Berikut isi surat dari Sarah:
Dari Sarah
Mama dan papa maafin kakak. Kakak sudah bikin mama dan papa marah, kakak janji tidak akan melawan lagi. Kakak akan nurut sama mama dan papa, akan rajin berdoa menyembah, membaca alkitab, nggak takut lagi sama setan. Kakak akan takut sama Tuhan Yesus. Makasih mama dan papa sudah merawat kakak dari bayi, balita, anak-anak. Mama sudah cape masak buat kakak, papa kerja buat kakak.
Makasih mama dan papa
5. Jenazah korban sudah selesai diotopsi
Jenazah keluarga korban pembunuhan di kawasan Jatirahayu, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, selesai diotopsi. Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Jakarta Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan, prosesnya berlangsung selama lima jam.
“Jam 11.00 WIB dateng, selesai jam 16.00 WIB,” ujarnya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (13/11).
Dari pemeriksaan awal terhadap tubuh keempat korban, luka yang terlihat diduga dari senjata tajam dan benda tumpul. Jumlah lukanya pun sangat banyak.
“Ya pokoknya serangannya banyak. Pokoknya dari perut ke atas,” ungkap Edy.
6. Polda Metro Jaya bentuk tim buru pelaku pembunuhan
Polda Metro Jaya membentuk tim khusus pencarian pelaku pembunuhan yang menewaskan empat anggota keluarga.
Polda Metro Jaya menugaskan tim dari Ditkrimum, Polres Metro Bekasi Kota, dan jajaran Polsek Pondok Melati untuk mengungkap kronologi tewasnya empat orang di dalam rumah, serta melakukan pengejaran kepada pelaku.
Dari keterangan para saksi dan barang bukti yang diamankan, polisi mulai melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan. Hingga saat ini, polisi masih belum memastikan motif penyebab pembunuhan tersebut.
“Masih dilakukan penyelidikan. Kami pun belum mendapat informasi adanya barang-barang milik korban yang hilang,” terangnya.
(dna/ce1/wiw/dik)