POJOKBANDUNG.com – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) meluncurkan proyek untuk membangun reaktor riset nuklir pertama di kerajaan Arab Saudi. Dilansir dari Al Jazeera pada Selasa, (6/11), MBS juga meluncurkan tujuh proyek strategis dalam energi terbarukan, energi atom, desalinasi air, obat genetik, dan industri pesawat terbang selama kunjungannya ke King Abdulaziz City untuk Sains dan Teknologi pada hari Senin, (5/11).
Dua proyek paling menonjol adalah reaktor riset nuklir dan pusat pengembangan struktur pesawat terbang. Pada bulan Maret, MBS mengumumkan kesiapan negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir, menyinggung Iran yang lebih dulu mengembangkan nuklir.
“Arab Saudi tidak ingin mendapatkan bom nuklir, tetapi tanpa keraguan, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan segera mengikutinya,” kata MBS kepada stasiun televisi AS, CBS, dalam sebuah wawancara.
Tahun lalu, International Atomic Energy Agency mengatakan, Pemerintah Saudi telah mengajukan proposal untuk pembangunan dua reaktor tenaga nuklir. Kerajaan sedang mempertimbangkan untuk membangun 17,6 gigawatt (GW) kapasitas nuklir pada tahun 2032, setara dengan sekitar 17 reaktor, menjadikannya salah satu proyek terbesar secara global.
Menurut kantor berita Reuters, Arab Saudi ingin mengurangi jumlah minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri untuk menghasilkan listrik dan kemungkinan menjualnya ke luar negeri.
Jika Saudi melanjutkan rencana itu, negara itu akan menjadi negara Arab kedua yang meluncurkan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir setelah Uni Emirat Arab, yang membangun empat reaktor yang dirancang Korea Selatan.