POJOKBANDUNG.com – Cawapres Sandiaga Uno mendapat respons kurang mengenakkan saat berkunjung ke Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), hari ini, Sabtu (3/11). Sandiaga Uno tidak diizinkan berbicara usai salat Subuh di Masjid Raya Suada pagi tadi. Hal itu sontak menuai kecaman warga.
Pasalnya, usai salat Subuh, ribuan warga yang memadati masjid sudah menanti kultum yang rencananya disampaikan Sandiaga Uno. Sempat terjadi keributan kecil, namun mantan ketua HIPMI itu akhirnya mengalah untuk tidak naik memberi kultum.
“Saya menyayangkan pelarangan itu. Masjid kan milik umat,” kata salah seorang anggota DPRD Mamuju Syamsuddin sebagaimana dikutip dari FAJAR (Jawa Pos Group), Sabtu (3/11).
Ketua PKS Sulbar ini menuturkan, kalaupun dalam ranah politik, bupati yang juga politikus bersama sejumlah caleg juga kerap berbicara di Masjid Suada namun tidak ada larangan.
“Saya juga tidak yakin kalau Bang Sandi memberi kultum, akan sampaikan coblos nomor dua. Tidak mungkin. Tetapi menyampaikan soal ekonomi, misal, ayo berhemat itu kan anjuran agama,” tuturnya.
Atas insiden pelarangan ini, Syamsuddin meminta pengurus masjid dievaluasi dan meminta maaf kepada seluruh jamaah yang sebagian besar merasa kecewa.
“Jangan sampai ini menggambarkan perilaku kita menerima tamu di Sulbar,” tandasnya. Sementara itu, hingga berita ini dimuat, tidak ada satu pun pengurus masjid yang mau memberi klarifikasi soal insiden tersebut.
(fab/jpg/JPC)