POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Mengatasi banjir cileuncang di sekitar pasar, lebih rumit dibandingkan, di kawasan lain.
“Di pasar, pedagang terbiasa membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga membuat saluran jadi tersumbat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kota Bandung, Arief Prasetya, kepada wartawan Senin (29/10/2018).
Arief mengatakan, pada dasarnya, untuk masalah sampah di dalam pasar merupakan tanggungjawab PD Pasar. Sedangkan untuk masalah sampah di luar pasar, merupakan tanggung jawab DPU dan dan aparat kewilayahan.
“Ya sebenarnya, kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti tim kewilayahan dan PD Pasar, tapi memang ini merupakan masalah yang sulit untuk diatasi,” papar Arief.
Menurut Arief, para pedagang terbiasa membuang sampah ke sungai. Kalaupun siang hari petugas PD Pasar melakukan pengawasan, para pedagang melakukannya di malam hari.
“Kegiatan pasar kan berlangsung siang dan malam, jadi sulit untuk dikendalikan,” tuturnya.
Arief sendiri tidak tahu kendala pasti kenapa pedagang tidak membuang sampah pada tempatnya. Apakah memang tempatnya tidak memadai, atau ada hal lain.
“Tapi yang jelas, untuk saluran di luar pasar, kami keruk sedimentasi nya. Meskipun akan selalu ada sedimentasi dari sampah yang berasal dari dalam pasar,” bebernya.
Dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh, Arief menilai mengatasi masalah sampah di dalam pasar lebih sulit.
Bahkan Arief mengaku sampai sekarang belum ada solusi konkret dari masalah ini.
“Karena di dalam pasar ini ada kepentingan bisnis, dan sulit mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Bandung Oded M.Danial meminta semua pihak untuk waspada. Memasuki musim hujan ini, sangat berpotensi terjadi bencana banjir.
“Saya sudah meminta dinas terkait untuk melakukan tindakan pencegahan bencana banjir,” terang Oded.
Yang paling penting, lanjut Oded, Kita semua harus berdoa agar hujan yang datang tidak mengakibatkan bencana.
“Hujan kan bukan urusan kita. Jadi kita harus bedia kepada Allah, agar diberikan hujan yang membawa berkah, yaitu hujan yang tidak membawa bencana,” pungkas Oded.
(mur)