POJOKBANDUNG.com, JAKARTA – Ratusan ribu mendesak Barisan Anshor Serbaguna (Banser) dibubarkan. Hal tersebut buntut dari pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang diduga sombol Hizbut Tahrir Indonesia. (HTI).
Namun dia menegaskan bahwa Banser tidak akan pernah diberangus. “Tapi tidak akan bubar sampai kiamat,” tukas Aqil.
Sebuah petisi mendesak pembubaran Banser tiba-tiba muncul pasca pembakaran bendera HTI. Petisi online berjudul ‘Bubarkan Banser’ itu dibuat oleh akun @Shilvia Nanda, Selasa (22/10) dini hari.
Hingga Kamis (25/10) pukul 22.00 WIB, petisi tersebut sudah ditandatangani sekitar 141.991 orang.
Berada di laman change.org, petisi itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Dalam keterangannya, si pembuat mengatakan seharusnya organisasi besar kepemudaan ormas NU ini berfungsi sebagai penegak amar ma’ruf nahi munkar, pelindung sesama muslim, menyebarkan kebaikan walau berbeda mahzab, menjaga ketauhidan.
Namun, Banser dianggap berbuat sebaliknya. “Di saat umat muslim fokus sibuk dengan membantu korban bencana Donggala, Sigi, Palu, Lombok. Banser justru sibuk menjaga gereja, membubarkan pengajian, memusuhi ulama, dan hari ini membakar bendera Ar Rayah,” tulis Shilvia dalam keterangannya.
(dna/JPC)