POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Peristiwa kebakaran menjadi salah satu kejadian yang tidak bisa diprediksi. Bahkan, peristiwa kebakaran yang terjadi menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan data Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, hingga bulan Oktober 2018, tercatat 76 kali peristiwa kebakaran. Sebagian besar ada di kawasan pemukiman warga terutama di wilayah padat penduduk. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnnya yang hanya mencapai 54 peristiwa.
Seksi Pencegahan dan Penyuluhan kebakaran Kota Cimahi Acep Nasir mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi di Cimahi rata-rata terjadi di wilayah padat penduduk yang menjadi salah satu kesulitan bagi pihaknya manakala memadamkan api.
“Meningkatnya jumlah kebakaran ini akan jadi bahan evaluasi buat kami, bagaimana mengimbau warga agar tidak ceroboh atau lalai dalam menjaga potensi kebakaran di lingkungannya,” ujar Acep saat ditemui di Markas Komando Damkar Kota Cimahi, Jalan Baros, Rabu (24/10).
Dari 76 peristiwa kebakaran, kejadian yang paling parah terjadi beberapa waktu lalu, yang menimpa 3 unit bangunan di Jalan Cimindi, rumah warga di Kelurahan Cibabat, dan rumah warga di Jalan Cihanjuang, telat di belakang Kantor Wali Kota Cimahi.
Selama tahun 2018, dari semua peristiwa kebakaran yang tercatat, menimbulkan sebanyak 4 korban jiwa. Dari data yang dihimpun, total kerugian diperkirakan mencapai Rp12 miliar.
“Kita tidak berharap ada tambahan kejadian kebakaran dan tambahan korban jiwa atau kerugian. Tapi yang namanya peristiwa kebakaran bisa terjadi kapan saja, jadi kasusnya bisa bertambah mengingat waktu sampai akhir tahun ini sisa 2 bulan lagi,” katanya.
Menurutnya, empat orang yang meninggal saat peristiwa kebakaran, karena semuanya terlambat menyelamatkan diri. Terlebih, akses yang sulit dicapai petugas pemadam kebakaran meningkatkan resiko jatuhnya korban jiwa.
“Saran kami, kalau terjadi kebakaran segera menyelamatkan diri jangan dulu memikirkan harta apa yang bisa diselamatkan,” tuturnya.
Untuk menangani peristiwa kebakaran di Cimahi, Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran mengandalkan 12 unit kendaraan, dengan 10 unit khusus guna melakukan penanggulangan.
“Peralatan sudah memadai, ada 12 unit, yang berfungsi itu ada 10 unit untuk penanggulangan (8 unit pancar, 1 unit rescue, dan 1 unit kendaraan isi ulang), ditambah 2 unit kendaraan operasional sehari-hari (komando),” tuturnya.
Untuk sumber air, pihaknya memanfaatkan 5 titik sumber air, diantaranya hydrant kota di Jalan Amir Machmud, sumber air pabrik, sumber air PDAM, dan sumber air kolam terbuka,.
Saat ini, pihaknya diperkuat 60 personel untuk menangani perristiwa kebakaran, dengan rincian 10 personel pencegahan dan 50 personel penanggulangan yang siap setiap saat.
“Semua sarana penunjang seperti sumber air, kendaraan, dan personel memang siap digunakan setiap saat. Tapi kami juga tetap meminta masyarakat mampu menjaga diri dan lingkungannya agar terhindar dari peristiwa kebakaran. Mereka kita bekali nomor reaksi cepat pemadam kebakaran,” bebernya.