POJOKBANDUNG.com, GIANYAR– Persib dalam kondisi tidak mengenakan. Posisi puncak dikudeta oleh PSM Makassar. Pasukan Ramang dalam laga kemarin secara mengejutkan menang atas tuan rumah Borneo FC 2-1.
Tentunya, kemenangan harus diraih Maung Bandung untuk mengamankan posisi puncak klasemen sementara Liga 1. Berhadapan dengan Persebaya tidak ada kata lain selain menang.
Sayangnya, beban untuk memenangkan laga bertambah. Skuat besutan Mario Gomez itu sedang dalam keadaan yang bisa dibilang mengkhawatirkan. Beberapa pemain intinya tidak bisa diturunkan. (selengkapnya liat grafis)
‘Kesengsaraan’ pun ditambah dengan tidak adanya penonton yang memenuhi stadion. Erat kaitannya bagaimana pendukung Persib, Bobotoh dan pendukung Persebaya, Bonek Mania. Kedua kubu suporter itu dikenal punya hubungan yang baik. Bahkan siapapun tuan rumahnya, mereka selalu memberikan jatah tiket dalam jumlah yang banyak.
Baca Juga: Sesumbar Penyerang Persib Jelang Lawan Persebaya
Euforia kedua pendukung seperti di putaran pertama lalu di Stadion Gelora Bung Tomo, dipastikan tidak akan berbalas kala Persib bertindak sebagai tuan rumah pada putaran kedua. Pasalnya Maung Bandung dalam kondisi disanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
“Saya sayangkan laga besok seharusnya menjadi pesta yang besar. Saya ingat sebelumnya di Surabaya di sana ada pesta yang bagus di dalam stadion, tapi besok kami tidak akan bermain dengan dukungan fans, itu tidak baik untuk mereka dan kami,” ucap pelatih Persib Mario Gomez.
Meski punya rasa persaudaraan yang erat, tetapi kedua kesebelasan tetap bertarung dengan semangat yang tinggi. Mereka berebut kemenangan bahkan skor ketat terjadi saat itu di Bung Tomo, berakhir dengan skor 3-4 untuk keunggulan Persib.
“Tapi di dalam (pertandingan) ini game yang penting, memang kami mempunyai relasi yang baik tapi semua orang ingin menang. Di dalam (lapangan) kami saling bertarung untuk menang tapi saat itu pertandingan berjalan bersih dan itu yang terpenting,” beber Gomez.
Sementara itu, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengakui bahwa dia harus memutar otak guna mencari komposisi pemain yang jitu dalam menyikapi situasi ini. Tapi bukan berarti Persebaya lempar handuk begitu saja melawan Persib yang kini sedang berada di papan tas. Janur masih yakin timnya mampu berbicara banyak di atas lapangan.
“Pemain juga akan berusaha buat meraih poin disini dan kondisi kami kesini tidak bisa memainkan beberapa pilar. Praktis besok kita akan menurunkan pemain lokal untuk besok. Melihat situasi kami tetap optimis mengacu kondisi terakhir pemain,” ujarnya.
Menurutnya masih terbuka peluang Persebaya untuk menang karena dia melihat anak asuhnya punya semangat yang membara. Ditambah kondisi Persib yang juga sedang mengalami kepincangan lantaran banyak pemain disanksi. Bahkan Persib dipastikan tampil dengan susunan pemain full pemain lokal.
“Semangat untuk menghadapi pertandingan kali ini mudah-mudahan terbawa. Saya juga lihat Persib sendiri situasinya sama karena belum bisa memainkan pemain asing dan selebihnya pemain lokal. Namun saya akui jika lokal di Persib yang sangat berpengalaman sedangkan kami banyak pemain muda,” jelasnya.
Namun Djanur, sapaan akrabnya juga waspada penuh meski Persib akan memaksimalkan pemain lokal saja. Dia juga tidak bisa menggaransi akan sukses meredam mantan-mantan anak asuhnya di Persib meski sudah paham betul karakter Supardi dan kawan-kawan. Baginya strategi Mario Gomez mengubah cara bermain Persib menjadi sangat berbeda.
“Oke lah saya banyak tahu pemain seperti Dedi, Supardi, Febri, Atep tapi kan sekarang permainan Persib berbeda juga ditukangi pelatih yah berbeda juga. Jadi tidak ada jaminan saya mengenal tahu mereka, bisa dengan mudah mengantisipasi mereka,” ujarnya.
(pra)