POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Sebagai persiapan terjadinya bencana, masyarakat diimbau memasang lonceng di rumah masing-masing.
“Kami mengimbau, dirumah masing-masing dipasang lonceng agar jika terjadi bencana ketika tidur, ada yang mengingatkan. Karena ketika tidur tidak akan sadar kalau terjadi gempa,” ujar Kepala Seksi Tanggap Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Kota Bandung Roby Darwan, kepada wartawan Kamis (11/10).
Roby mengingatkan, jika terjadi gempa, masyarakat diimbau mendekati tembok, Karena ketika ada robohan, tembok yang roboh adalah yang berada di tengah.
“Tembok bagian bawah jarang roboh, bahkan itu menjadi segitiga kehidupan,” terangnya. Jika tidak terjadi robohan, maka dianjurkan untuk lari ke luar ruangan, dan berteriak.
Di sisi lain,untuk mengantisipasi Sasar lembang yang dikabarkan aktif, DKPB Kota Bandung kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Kita sosialisasikan kepada masyarakat cara-cara penanggulangan bencana,” ujar Kabid Penanggulangan Bencana DKPB Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak.
Sihar mengatakan, masyarakat harus dibiasakan tenang dan refleks menghadapi bencana. Karena, ketika terjadi bencana, sudah pasti akan panik.
“Ketika panik otak yang berfungsi hanya 20 persen. Yang banyak bekerja adalah otot syaraf tulang belakang, jadi harus dibiasakan waspada ketika menghadapi bencana,” kata Sihar.
Sihar menambahkan, beberapa yang harus disiapkan untuk menghadapi bencana diantaranya, satu buah tas yang isinya benda-benda penting. Seperti baju satu stel.
“Sehingga, bisa menyambung hidup selama 24 jam ke depan,” pungkasnya.
