POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Perkembangan fashion batik muslim di Jawa Barat masih rendah, jika dibandingkan dengan fashion modern pada umumnya. Mengingat konsep batik yang masih terkesan kaku dan ceremonial, terutama bagi anak muda.
“Perkembangan batik muslim di Jawa Barat memang masih belum terlalu banyak peminat, dan bukan hanya di Jabar aja. Padahal batik sebenarnya luar biasa, apalagi dikerjakan pembatik di kampung -kampung dengan teliti,” ungkap CEO Widosari Butique, Nines Widosari usai Pesona Batik Muslim Nusantara 2018, Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Minggu (7/10/2018).
Menurutnya fashion batik muslim dapat menjadi salah satu sektor dalam peningkatan ekonomi, terutama dengan mengangkat kearifan lokal. Sehingga diharapkan bisa menjadi potensi pemanfaatkan produk dalam negeri.
Dikatakannya dari segi keindahan, batik merupakan buatan tangan langsung yang dilakukan secara teliti dan seksama. Dimana jika dikolaborasikan dengan konsep syari’i, maka lebih mudah diterima masyarakat termasuk penggunaan sehari-sehari.
“Pembudayaan menggunakan batik pun bisa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Bukan hanya program pemerintah, tapi siapa pun bisa menggaungkan nama batik,” katanya.
Diakuinya konsep fashion muslim sudah dipahami oleh pemerintah, yang lebih jauh menjadi UMKM. Dengan kolaborasi dengan batik, para pelaku UMKM ikut menggeliat dengan potensi dari fashion tersebut.
“Eksplorasi batik di dunia fashion perlu terus dilakukan. Walaupun tidak sedikit kaum muda yang memandang batik sebagai bagian dari generasi tua,” ujarnya.
Selain itu, Nines menilai ada beberapa persoalan pada generasi muda dalam memandang batik. Dimana batik masih dianggap terlalu mahal, sehingga masih rendahnya penghargaan terhadap batik.
Oleh karena itu, Ia mendorong anak muda untuk melihat batik tidak dari segi harga, melainkan sisi kreativitas, motif, hingga pesan-pesan di balik batik itu sendiri. Bahkan dari sisi desain dan motif yang terkesan tua, justru tersimpan pesan mendalam tentang kehidupan.
“Maka ini yang kita harapkan agar generasi muda juga ikut melestarikan batik. Maka perlu terus digali potensinya, salah satunya dengan kolaborasi dengan konsep islam,” pungkasnya.