POJOKBANDUNG.com, Pelatih Barito Putera Jacksen F Tiago prihatin dengan adanya peristiwa kekerasan suporter yang sampai merenggut nyawa Haringga Sirla, Minggu (23/9) lalu. Selain sedih, Jacksen juga malu karena pemberitaan tewasnya suporter itu terdengar hingga negara asalnya, Brasil.
Dia pun harus menjelaskan satu persatu kepada keluarga, teman, dan rekan-rekannya di Brasil tentang situasi yang terjadi di Indonesia. ’’Kerusuhan suporter di mana-mana memang ada, tapi yang ini di Indonesia terdengar sampai Brasil. Malu rasanya,’’ jelasnya.
Tanpa mengungkit yang terjadi, Jacksen menerangkan pernah merasakan bagaimana mencekamnya kerusuhan suporter. Tepatnya ketika dirinya masih berkostum Persebaya. salah satu yang menurutnya mengerikan adalah ketika Persebaya bertemu Persela Lamongan. ’’Baik di Stadion Surajaya atau Tambaksari, mengerikan dua-duanya. Saya harap itu tidak pernah terjadi lagi,’’ katanya.
Pria yang akrab disapa Papi Negro itu menerangkan tidak bisa memberi saran untuk meredam kerusuhan dan kebencian antar suporter. Dia tidak paham betul tentang undang-undang di Indonesia. yang pasti, dia yakin FIFA ataupun PSSI sudah mengatur semuanya secara detail. ’’Tinggal bagaimana penerapannya. Itu juga yang sedang dilakukan oleh negaraku,’’ paparnya.
Jacksen mengatakan suporter sepak bola di Indonesia sangat militan. Banyak yang kreatif dan hebat. Hal tersebut sangat disayangkan jika ada beberapa oknum yang masih mengedepankan kebencian hingga menghilangkan nyawa. ’’Harapan saya sederhana, cukup damai itu saja. dengan damai sepak bola akan indah,’’ ucapnya.
(rid)