POJOKBANDUNG.com, Pihak berwenang India memerintahkan penyelidikan atas kematian 12 singa Asiatic liar. Dilansir dari AFP pada Jumat, (21/9), satu singa betina meninggal setelah memangsa babi beracun. Sementara delapan singa lainnya mati karena infeksi di paru-paru dan hati.
Tiga ekor bayi singa juga tewas dalam perkelahian sementara tiga lainnya meninggal dalam perawatan. Ini merupakan kondisi yang menyedihkan bagi keberlangsungan hidup satwa langka tersebut.
Pejabat Gujarat, India telah mengirim bangkai singa ke rumah sakit hewan untuk analisis lebih lanjut ke penyebab infeksi. “Terutama kematian itu muncul karena sebab alami atau beberapa infeksi,” kata Pejabat Departemen Kehutanan Vijay Chaudhary kepada AFP.
Terdaftar sebagai hewan yang terancam kritis pada tahun 2000, singa Asiatic liar hanya berada di satu hutan India. Yakni di suaka Gir yang tersebar di 1.400 kilometer persegi (545 mil persegi) di State Gujarat. Singa-singa, objek wisata utama di negara bagian itu, telah menjadi sasaran para pemburu di masa lalu.
Para ahli mengatakan bahwa kematian tidak dapat dianggap sebagai bagian dari siklus alami. “Diperlukan beberapa tindakan pencegahan dengan melacak kebanggaan singa di daerah itu dan memeriksa mereka untuk infeksi,” kata ahli satwa liar, Priyavrat Gadhvi dan anggota dewan satwa liar negara bagian di Gujarat.
Menurut hitungan singa terbaru yang dilakukan pada tahun 2015, ada 521 singa Asia. Sekitar 10 dari mereka meninggal dalam banjir pada tahun 2016.
(ina/JPC)