POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Musim kemarau yang melanda beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Kota Bandung dipastikan bakal terus berlanjut. Kondisi itu dapat menyebabkan pasokan air kesejumlah pelanggan PDAM Tirtawening terhambat. Pasalnya, volume cadangan air baku di Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca mengalami penurunan.
Kasubid Humas PDAM Tirtawening, Muhammad Indra Pribadi mengungkapkan, kekeringan dihitung berdasarkan cadangan air baku di Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca. Kedua situ tersebut kembali mengalami penurunan volume air.
Indra mengatakan, Senin (17/9/2018) muka air Situ Cipanunjang sudah turun sebanyak 1.680 centimeter dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kemudian juga keadan di Situ Cileunca mengalami penurunan sebanyak 483 centimeter dari kondisi biasa atau normal.
“Tinggi muka air Situ Cipanunjang pada saat normal adalah 144.650 centimeter di atas permukaan laut, sedangkan tinggi muka air saat ini adalah 142.970 centimeter di atas permukaan laut,”ujar Indra saat dihubungi Radar Bandung, Rabu (19/9/2018).
Sedangkan tinggi muka air Situ Cileunca, kata Indra, saat normal mencapai 141.850 centimeter di atas permukaan laut. Jika dibandingkan dengan keadan saat ini adalah 141.367 centimeter di atas permukaan laut.
“Dua situ ini terus mengalami penurunan volume air setiap hari,” jelasnya.
Indra mmenyebut, saat ini keadan tinggi muka air di Situ Cipanunjang berkurang sekitar 18,46 centimeter setiap hari. Selain itu terlihat juga tinggi muka air Situ Cileunca berkurang 6,2 centimeter setiap harinya.
“Kemungkinan jika dalam satu bulan ke depan Bandung Raya ini tidak mengalami hujan yang cukup, maka PDAM berpotensi kehilangan kapasitas produksi,” sambungnya.
Indra menambahkan, kapasitas produksi PDAM Tirtawening bisa berkurang sampai 60 persen dari total produksi kapasitas normal. Sedangkan normalnya, kapasitas produksi air PDAM Tirtawening berada di kisaran 2.800 liter per-detik.
“Tentunya akan sangat berdampak terhadap pelayanan PDAM Tirtawening Kota Bandung,”pungkasnya.