Pembatasan waktu pendaftaran ini, karena dalam menangani satu pasien waktunya tidak bisa diprediksi. Bisa lama atau sebentar.
“Kalau ada oprasi, walaupun oprasi kecil, tapi kan butuh waktu yang relatif lebih lama,” katanya.
Fasilitas di klinik hewan juga bertambah. Kalau sebelumnya hanya untuk melayani vaksin dan pengobatan ringan, sekarang bisa melayani USG.
“Kami memang melayani USG dan melahirkan, tapi tidak melayani operasi sesar. Karena membutuhkan biaya besar,” katanya.
Menurut Endang, semua pelayanan dasar yang dilakukan di klinik diberikan secara gratis. Kecuali untuk vaksin khusus. “Untuk vaksin rabies kami bisa memberikan gratis,” tegas Endang.
Karenanya, untuk warga yang ingin agar hewan peliharaannya terbebas dari rabies, maka dipersilahkan untuk dibawa ke klinik hewan yang terletak di Jalan Pelindung Hewan No 44.
Untuk vaksin dasar dan lanjutan, meskipun pelayanan dokter diberikan gratis, namun ada obat yang harus dibeli di koperasi.
“Untuk harga obat, yang jelas terjangkau dan lebih murah dibanding di tempat lain,” terangnya.
Endang mengatakan, pasien yang paling banyak ditangani adalah kucing. Dalam satu bulan dari 600 kunjungan pasien, kucing bisa mencapai 90 persennya.
Pelayanan yang diberikan, paling banyak untuk vaksin, sementara penyakit yang paling banyak adalah penyakit kulit.
Menurut Endang, populasi kucing juga terhitung paling banyak ketimbang hewan peliharaan lainnya.
“Berdasarkan data kami, dari bulan Januari ada 1.500 kucing yang datang ke sini. Itu kucing yang ada pemiliknya, belum termasuk kucing liar. Menurut prediksi kami, kucing liar jumlahnya lebih banyak,” paparnya.
(*/adv)